Malang – Universitas Brawijaya memperketat protokol kesehatan masuk kampus. Ini dipicu dua hal yang dinilai pihak kampus, begitu urgent.
Pertama, adalah peningkatan jumlah kasus covid-19 di Kota Malang. Kedua, berhembusnya isu peringatan Dies Natalis ke-58 pada November lalu, telah menimbulkan klaster baru.
Menindaklanjuti kedua hal tersebut, Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS mengambil kebijakan cukup tegas.
Diterbitkan Instruksi Rektor Nomor 497/UN10/TU/2021. Isinya tentang pembatasan kegiatan kampus di lingkungan UB.
Ketua Satgas Covid-19 UB, Prof Dr Unti Ludigdo SE MSi Ak membenarkan. Bahkan dalam instruksi rektor itu, salah satu poin yang tertera adalah aturan pembatasan masuk ke lingkungan kampus.
Seluruh tamu dari luar UB diwajibkan untuk menunjukkan bukti hasil tes swab antigen dari lembaga yang kompeten. Jumlah maksimal tamu pun dibatasi. Hanya tiga orang setiap kunjungan.
Prof Unti menyebutkan: Kebijakan ini merupakan bagian dari kepatuhan UB pada instruksi Pemerintah Kota Malang.
”Disebutkan dalam instruksi rektor tersebut. Bahwa kebijakan kampus mengikuti ketentuan dari pemerintah. Ditambah peningkatan kewaspadaan untuk pencegahan yang optimal,” katanya.
Terkait rumor munculnya klaster pasca pelaksanaan dies natalis, Unti mengaku belum bisa memastikan kebenarannya.
”Pelaksanaan dies natalis telah memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk penapisan (skrining). Juga sudah dilakukan oleh panitia,” terang Unti.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) itu menjelaskan: Ada beberapa alasan yang membuat keberadaan klaster tersebut belum bisa dipastikan.
Pertama, perluasan penyebaran dan penularan covid-19 di luar kampus saat ini, belum cukup terkendali. Sehingga siapa pun bisa berkemungkinan terpapar.
Kedua, dalam pelaksanaan dies natalis, protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Seluruh peserta diwajibkan menggunakan masker N95 dan face shield.
Jarak duduknya diatur lebih dari 1,5 meter. Disediakan hand sanitizer dan jumlah peserta yang hadir tak melebihi 50 persen dari kapasitas gedung Samanta Krida UB. (roz/jan)