DERETAN musibah alam; banjir dan longsor di berbagai daerah, harus diwaspadai Malang Raya karena kontur dan geografi yang dimiliki. Iklim (hidrometeorologi) sedang tidak bersahabat.
Januari ini, intensitas curah hujan semakin tinggi hingga beberapa bulan ke depan.
Akibatnya, di kota, selasa (12/1) lalu misalnya; longsor terjadi di kawasan Bandulan. Rumah dan jembatan rusak. “Awas, bencana akibat hujan deras ya?!” Pinta Walikota Malang Sutiaji.
Kawasan langganan banjir seperti Jalan Soekarno-Hatta, IR Rais, Dieng, Klayatan, melebar, muncul 10 titik banjir baru. Di antaranya Jalan Danau Kerinci, Mayjen Sungkono Gg VI, KH Malik Dalam, Bareng, Pekalongan Dalam, Comboran, Pasar Gadang, Kedawung, Jalan Akordion, dan Jalan Taman Siswa. Sampah menjadi pemicu banjir.
“Mohon maaf, minta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya ketika meninjau lokasi longsor dan banjir, kemarin.
Sutiaji yang rajin turun ke titik-titik bencana ini, akan membentuk satgas anti-banjir di setiap kecamatan. Supaya lengkap di tiap kecamatan.
DPUPRPKP berjanji segera menuntaskan 10 titik banjir baru itu. Teknisnya lewat penyudetan agar airnya bisa mengalir maksimal. Anggarannya sudah siap Rp 1,5 miliar. “Sebanyak 26 penyudetan sudah beres. Selanjutnya, sudetan di 10 titik itu harus segera dituntaskan,” kata Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir Hadi Santoso.(Eka Nurcahyo)
>>>>>Selengkapnya Di Harian DIs Way Malang Post Edisi Kamis (14/1)