
CEDERA: Kartika Ajie saat diangkat keluar lapangan, setelah menderita cedera ketika berlatih. Terhentinya kompetisi karena Covid-19, membuat kiper 25 tahun ini memiliki tambahan waktu untuk pemulihan. (Aria Cakraningrat/DI’s Way Malang Post)
Malang – Pandemi virus corona atau Covid-19, yang melanda Indonesia dan memaksa kompetisi Liga 1 2020 terhenti sejak Maret 2020 lalu, justru membawa hikmah. Bagi penjaga gawang Arema FC, Kurniawan Kartika Ajie. Mantan kiper Timnas Indonesia U-22 tersebut, kini tengah melewati proses pemulihan cedera, pasca operasi ACL (anterior cruciate ligament) pada lutut.
‘’Alhamdulilah ada hikmah bagi saya, saat Liga 1 2020 terhenti karena pandemi Covid-19. Ada tambahan waktu enam sampai tujuh bulan bagi saya, untuk benar-benar memulihkan 100 persen cedera saya. Agustus 2020 saya cedera dan operasi September 2020.’’
‘’Karena kompetisi berhenti, membuat saya tidak kehilangan banyak kesempatan bermain. Tentu saja saya sudah rindu untuk kembali bermain. Tapi itu nanti jika kompetisi dilanjutkan kembali dan kondisi cedera kaki saya betul-betul 100 persen pulih,’’ ujar kiper kelahiran Balikpapan, 20 Juni 1996 tersebut.
Kartika Ajie sendiri dihantam cedera robek pada anterior cruciate ligament, atau ligamen kaki kanan ketika menjalani sesi latihan, Senin (03/08/2020) lalu. Dia kemudian menjalani operasi di Persada Hospital. Di Kompleks Araya Business Centre, Kota Malang, Kamis (17/9/2020). Diprediksi baru pulih total 100 persen pada awal Juni 2021 mendatang.
‘’Saat ini lima bulan setelah operasi, saya tinggal membutuhkan waktu untuk terapi. Memulihkan gerakan otot kaki kiri dan trauma setelah cederanya. Masih harus tetap dalam pantauan dokter tim dan fisioterapi. Belum boleh melakukan latihan. Meski hanya latihan ringan. Harus sabar ada waktu empat atau lima bulan ke depan untuk latihan ringan lagi. Saat ini, saya di rumah saja bersama istri dan anak yang masih bayi,’’ imbuh Ajie.
Pada awalnya dokter tim, dr. Nanang Tri Wahyudi, Sp.KO., sempat memprediksi Kartika Ajie hanya menderita cedera ringan. Yang membutuhkan waktu pemulihan selama sebulan saja. Tetapi setelah dilakukan observasi medis lebih lanjut, Ajie divonis mendapat cedera lumayan parah. Harus absen total 10 bulan.
‘’Pasca operasi bulan September 2020, prosedurnya Ajie harus istirahat total terlebih dulu. Begitu luka operasi membaik, ada fase atau program pemulihan. Untuk menguatkan otot dan menyeimbangkan otot kakinya saja bersama fisioterapis.’’
‘’Paling cepat sembilan bulan, terhitung setelah operasi bulan September 2020, dia baru bisa siap latihan dan bermain. Paling tidak sampai awal bulan Juni 2021,’’ ujar dokter alumni FKU Universitas Gajah Mada Yogyakarta tersebut.
Dalam tiga laga perdana tim Singo Edan pada Liga 1 2020 lalu, Kartika Ajie tak pernah sekalipun tampil. Mistar gawang Arema selalu dikawal Teguh Amiruddin. Dia hanya dua kali duduk manis di bench cadangan pemain, ketika Arema dihantam Persib 1-2 di Malang (08/03/2020) dan takluk 0-2 di tangan PSIS (14/03/2020) di Semarang.
Bahkan Ajie tak masuk dalam daftar rombongan 20 pemain Arema, yang melawat kandang TIRA-Persdikabo, Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor (02/03/2020). Pada laga perdana Liga 1 2020 itu, dia harus absen. Karena terkapar di rumah sakit, lantaran menderita sakit muntaber. (act/rdt)