Malang – Walikota Malang, Sutiaji menyatakan siap jadi orang pertama yang divaksin Sinovac. Tapi tidak bisa. Karena baru sembuh dari covid-19. Demikian juga Sekda Wasto. Maka penggantinya adalah Wakil Walikota Malang, Sofyan Edy Djarwoko.
Tenaga kesehatan (nakes) diprioritaskan menerima vaksin tahap pertama. Sebanyak 1.034 dari sekitar 14.000 nakes. Dari 16 puskesmas serta rumah sakit pemerintah dan swasta.
“Jika diperkenankan tim, saya pasti orang pertama yang divaksin. Bahkan Pak Sekda, juga siap jadi pelopor vaksin hari pertama. Asal masuk kriteria yang bisa menerima vaksin. Kami siap,” kata Sutiaji.
Sebagaimana diberitakan, BPOM telah menerbitkan izin vaksin Sinovac. Imunisasi dilakukan bertahap. Mulai dari tenaga kesehatan, pejabat dan TNI/Polri.
“Bagi masyarakat yang berhak divaksinasi sudah didaftar di Dinkes Kota Malang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Terkait jumlah orang akan didaftarkan untuk menjalani vaksinasi, “ kata Pak Aji.
“Untuk Kota Malang, sekitar 7.050 nakes negeri siap divaksinasi. Sedangkan nakes swasta sekitar 6.600-an orang. Sehingga total keseluruhan nakes di Kota Malang ada sekitar 14.000 nakes,” ujarnya.
Januari-Februari ini, Kota Malang baru terverifikasi 1.034 nakes. Mereka dipastikan menjadi penerima vaksin tahap petama.
“Kita sudah siapkan. Tiap puskesmas dua orang tenaga vaksinator bersertifikat yang melayani vaksin di 16 Puskesmas se-Kota Malang. Jadi total ada 32 tenaga vaksinator,” ungkapnya.
Jika vaksinator kurang, Dinkes bisa menambah, dengan menyertakan mereka ke pelatihan sebagai vaksinator bersertifikat.
Selanjutnya, masih pada kurun waktu Januari-Februari. Prioritas vaksin, adalah pelayan publik. Seperti karyawan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Hingga perbankan yang banyak berkomunikasi dengan masyarakat.
“Pelayan publik, dari teman-teman PDAM, teman-teman perbankan yang selalu tatap muka dengan masyarakat. Nantinya menempati prioritas kedua penerima vaksin. Tapi yang ini belum masuk pendataan karena belum ada instruksi dari atas,” katanya. (jof/jan)