Jakarta – Senin (11/1) kemarin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengeluarkan persetujuan, penggunaan dalam kondisi emergensi (Emergency Use Authorization/EUA). Didahului Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac.
Dan hari ini (12/1), kembali datang vaksin dari Sinovac, tahap ketiga. Sejumlah 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku vaksin.
Sebelumnya Pemerintah Indonesia juga telah mendatangkan vaksin Covid-19 Sinovac dalam dua tahap. Yaitu 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.
Vaksin tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pukul 12.20 WIB. Menggunakan pesawat Boeing 777-300ER, dari maskapai Garuda Indonesia. Hadir saat penjemputan vaksin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Didampingi oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra.
Mereka menyaksikan proses unloading sembilan envirotainer ke gudang penyimpanan. Kemudian dibawa tiga truk pengangkut ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung, untuk proses selanjutnya.
‘’Kita bersyukur, Pemerintah dapat mendatangkan lagi vaksin Sinovac, untuk tahap ketiga. Akan menambah ketersediaan jumlah vaksin untuk masyarakat. Namun seperti yang selalu diingatkan oleh Presiden, vaksinasi harus diimbangi dengan kepatuhan kepada protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak/menjauhi kerumunan dan mencuci tangan,’’ kata Doni Monardo.
Ditambahkan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia, sudah naik lebih dari dua kali lipat, dalam dua setengah bulan terakhir. Karenanya perlu perhatian semua pihak. Untuk tetap waspada dan tidak memandang ringan serangan Covid-19.
Menteri Agama menambahkan, vaksinasi Covid-19 juga merupakan ikhtiar untuk mengurangi penyebaran virus di tengah-tengah masyarakat.
‘’Oleh karenanya, saya mengimbau kepada seluruh umat beragama, untuk tidak perlu ragu lagi dalam melakukan vaksinasi Covid-19 ketika gilirannya tiba. Ini adalah kewajiban moral kita sebagai umat beragama,’’ himbaunya.
Selain itu, kata dia, fatwa halal dan suci juga sudah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Melalui Komisi Fatwa MUI untuk vaksin COVID-19.
‘’Artinya vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam. Selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten,’’ tegasnya.
Sementa itu mengutip Kompas, Presiden Joko Widodo dijadwalkan bakal disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Rabu (13/1) besok.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam pesan singkat, Selasa (12/1).
‘’Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden. Kami (Sekretariat Presiden) sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi,’’ kata Bey.
‘’Besok saat penyuntikan perdana tersebut, juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok,’’ ucap Bey.
Adapun sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memastikan, Presiden Jokowi akan mendapatkan jatah vaksin dari Sinovac. Jokowi sendiri menyatakan bakal menjadi orang pertama, yang disuntikkan vaksin Covid-19.
Hal itu bertujuan membangun kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah. Tak hanya Jokowi, pejabat lainnya seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, juga akan disuntikkan vaksin buatan Sinovac tahap pertama bersama Jokowi. (* rdt)