Malang – Meningkatkan output pendidikan kampus, seiring dengan kualitas jajaran pendidiknya. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kampus, salah satunya kepemilikan guru besar. Setiap jurusan atau program studi wajib memiliki.
Ini bukti jika proses pengembangan keilmuan berjalan, sesuai jenjang. Tak peduli perguruan tinggi negeri atau swasta. Pengembangan jenjang keilmuan yang bermanfaat bagi masyarakat adalah wajib. Sesuai tri dharma.
Seperti halnya Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Sebagai perguruan tinggi negeri, tak harus berpuas diri. Peningkatan SDM terus dilakukan. Awal 2021 ini, Selasa (12/1) pagi, mengukuhkan tiga Guru Besar dari Fakultas Sains dan Teknologi,
Mereka adalah: Prof Turmudi (Pakar Matematika). Prof Retno Sulistiowati (Pakar Biologi). Prof Agung Sedayu (Pakar Teknik Sipil).
Turmudi mengusung karya ilmiah: Metafora Skafolding menuju Pembelajaran Matematika yang Mudah dan Menyenangkan. Retno Sulistiowati dengan karya ilmiah: Memahami Al-Hadist dengan Perspektif Biologi. Agung Sedayu karya ilmiahnya: Merawat Nilai Kearifan Lokal dan Keunggulan Teknologi Konstruksi.
“Ketiga profesor ini sangat expert dalam bidangnya. Ini menjadi kebanggaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,” ujar Prof Abdul Haris, Rektor UIN Malang.
Kini kampusnya memiliki 25 guru besar. Dari 43 prodi, masing-masing ditargetkan memiliki minimal satu guru besar. Itu program jangka panjang.
“Kedepannya, masing-masing prodi minimal harus ada satu guru besar. Mudah-mudahan ini semua akan mensuport UIN Malang menjadi lebih baik,” tuturnya.
Pengembangan SDM dengan pengukuhan guru besar tahun 2021, masih akan dilakukan. Target tahun ini, mengukuhkan guru besar sebanyak 5 sampai 12 guru besar lagi.
Menurutnya, pengukuhan guru besar tersebut sangat penting. Ia berharap, pengembangan SDM ini, akan meningkatkan kualitas pendidikan. (roz/jan)