Malang – Dalam kendali Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis, kompetisi Liga 1 2020/21, harus gigit jari. Tak mendapat izin keramaian menggelar lanjutan kompetisi, yang telah terhenti sejak tanggal 16 Maret 2021 silam.
Alasan maraknya pandemi virus corona (Covid-19) dan berbarengan dengan agenda politik Pilkada Serentak 2020 (9-20 Desember 2020), memaksa pihak kepolisian merasa perlu tak memberi izin. Namun pasca pensiunnya Jenderal (Pol) Idham Azis, pada 1 Februari 2021 mendatang, lima kandidat penggantinya kini tengah digodog Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional). Untuk diajukan ke Presiden dan berlanjut jalani fit and proper test di depan Komisi III DPR RI.
Mereka adalah Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (Wakapolri), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim Polri), Komjen Arief Sulistyanto (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri), Komjen Agus Andrianto (Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri) dan Irjen Pol Boy Rafli Amar (Kepala BNPT Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
‘’Siapa pun sosok Kapolri yang baru nantinya, yang pasti adalah figur baru. Kami adalah salah satu stakeholder sepak bola Indonesia. Juga bagian insan sepak bola di Tanah Air. Kami berharap banyak, akan ada atmosfer baru bagi kelanjutan kompetisi sepak bola di Indonesia. Khususnya Liga 1. Entah nantinya Liga 1 2020 atau titel baru Liga 1 2020/2021, atau bahkan Liga 1 2021. Yang jelas kompetisi harus tetap berlanjut dan dilangsungkan,’’ ujar Manajer tim Arema FC, Ruddy Widodo.
Liga 1 2020 atas kesepakatan antara Menpora RI Zainudin Amali, bersama PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), dihentikan sementara karena pandemi Covid-19. Sejak tanggal 16 Maret 2020 lalu.
Kemudian Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sempat mengeluarkan SKEP/53/VI/2020 tentang kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020. Dan akan digelar kembali pada bulan Oktober 2020. Namun gagal karena tak mendapat izin keramaian dari pihak Polri.
Begitu juga pada tanggal 13 Oktober 2020, dalam Extraordinary Club Meeting di Yogyakarta, PT LIB bersama 18 klub sepakat untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020, pada November 2020. Lagi-lagi mendapat jawaban serupa dari Polri. Dalam hal ini melalui Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Prabowo Argo Yuwono, yang tak memberikan izin keramaian bagi kelanjutan kompetisi. Pertimbangannya, wabah Covid-19 masih berlangsung dan ada Pilkada Serentak 2020.
Akhirnya tanggal 30 Oktober 2020, dari Rapat Exco PSSI Nomor 2284/AGB/417/X-2020 menunda Liga 1 2020 sampai dengan Januari 2021. Akan tetapi kemudian terbit SK Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita Nomor 394/LIB-KOM/XI/2020, tanggal 2 November 2020 yang menunda kompetisi sampai dengan Februari 2021, dengan titel baru Liga 1 2020/2021. Didukung turunnya SK Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan lewat SKEP/69/XI/2020, tertanggal 16 November 2020, juga memutuskan kompetisi digelar Februari-Juli 2021.
‘’Prinsipnya kami berharap banyak, kepada pimpinan Polri yang baru nantinya, ada kebijaksanaan baru bagi nasib kompetisi ke depan. Juga tentunya sepak bola nasional.’’
‘’Soal pandemi Covid-19, sejak awal kami sudah memiliki panduan protokol kesehatan dan ketat menerapkannya. Semua komponen klub, perangkat pertandingan dan kepanpelan melakukan swab test berkala 14 hari sekali selama kompetisi. Terlebih seluruh laga digelar tertutup alias tanpa penonton,’’ imbuh Ruddy Widodo. (act/rdt)