Batu – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus ‘obok-obok’ Balai Kota Among Tani Kota Batu. Pertama kali datang ke Kota Batu, Selasa (5/1). Memeriksa dua saksi, yaitu Moh Zaini dan Kristiawan.
Keesokan harinya, setelah KPK melaksanakan pemeriksaan terhadap dua orang tersebut di Polres Batu. KPK langsung pusatkan perhatiannya di kawasan Balai Kota Among Tani. Ini ditandai dengan digeledahnya beberapa kantor dinas dan ruang walikota.
Pada pekan lalu, KPK melakukan penggeledahan tiga hari berturut-turut. Mulai hari Rabu (6/1) hingga Jumat (8/1). Menggeledah 7 kantor dinas dan ruang walikota.
Dari sejumlah tempat itu, KPK membawa 15 koper, 2 kardus dan satu kresek berkas. Tak berhenti disitu. Senin (11/1) KPK masih kembali ke Balai Kota Among Tani. Melakukan penggeledahan di dua kantor dinas.
Yakni Bapenda dan Diskumdag. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Juru Bicara (Jubir) KPK Ali Fikri. Bertujuan mencari sejumlah dokumen, yang berkaitan dengan pengembangan dugaan gratifikasi sepanjang tahun 2011-2017 di Kota Batu.
Selama penggeledahan, tim KPK mendapat pengawalan ketat dari Polres Batu. Penggeledahan di hari ke empat ini, dimulai sejak pukul 10.00. Sementara itu, untuk Diskumdag penggeledahan selesai pukul 13.00.
Nampak dibawa tiga koper. Disusul beberapa jam kemudian, penggeledahan di Bapenda juga turut berakhir. Tepatnya pukul 14.40 dengan membawa 2 buah koper keluar dari kantor.
“Pada penggeledahan kali ini, diamankan sejumlah dokumen. Berhubungan dengan kasus dugaan gratifikasi sepanjang tahun 2011-2017 di Kota Batu,” ujar Ali Fikri.
Untuk proses selanjutnya, dokumen yang dimaksud itu akan dilakukan penyitaan. Sementara itu, Plt Kepala Bapenda, M Chori meminta maaf kepada sejumlah awak media.
Lantaran dirinya tak bisa menyampaikan detail penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.
“Mohon maaf untuk detailnya saya tidak bisa menyampaikan. ‘Kan dari KPK ada jubirnya. Biar jubirnya yang menjelaskan,” ujarnya singkat.
Sedangkan Kepala Diskumdag, Eko Suhartono tak berada di kantornya saat akan dikonfirmasi oleh awak media sekitar pukul 15.00. Hingga Sekretaris Diskumdag, Kairo Latif Setiawan bersedia memberikan keterangan, menggantikan Eko yang sedang tak berada di tempat.
Dirinya mengatakan, jika tak ada satu pun dokumen yang diangkut tim penyidik KPK dari dalam kantor Diskumdag.
“Mereka hanya berbincang menanyakan seputar dokumen menyangkut perizinan yang berada di bawah kendali Diskumdag,” ujarnya.
Kata Latif, mereka (KPK.red) hanya memeriksa berkas di ruangan pejabat struktural. Tak ada dokumen yang dibawa. Intinya tanya-tanya seputar dokumen perizinan di Diskumdag.
Sementara itu, total keseluruhan sejak awal mula dilakukan penggeledahan, KPK telah mengumpulkan sebanyak 20 koper, 2 kardus dan 1 kresek berkas dari Balai Kota Among Tani. (ano/jan)