Malang – Persik Kediri meminta PSSI, segera memutuskan status kompetisi Liga 1 2020/21. Hal tersebut diungkapkan Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih. Menurutnya, PSSI harus harus tegas dalam menentukan situasi kompetisi Liga 1, yang masih abu-abu. Seluruh klub tak bisa menunggu lebih lama lagi dengan situasi seperti ini.
‘’Sebuah bisnis sepak bola, tidak bisa dijalankan tanpa kepastian kelanjutan kompetisi,’’ kata Abdul Hakim.
Izin dari pihak kepolisian, masih menjadi ganjalan PSSI dan PT LIB untuk menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Apalagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021. Hal itu bukan tidak mungkin akan semakin mempersulit izin dari pihak kepolisian dikantongi.
‘’Tapi, federasi dan operator liga harus memberikan kepastian juga. Jangan membiarkan klub menunggu terlalu lama,’’ tutur Abdul Hakim dalam keterangan resminya yang diterima Malang-post.com.
Sementara itu terkait nasib Liga 1 2020/21, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri, menjadwalkan pertemuan dengan seluruh pemilik klub Liga 1 dan Liga 2, guna membahas nasib Liga 1 di 2021 pada 22 Januari mendatang. Agenda pertemuan tersebut, untuk menanyakan ke klub tentang kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020.
Hal itu terkait dengan tak kunjung keluarnya izin dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), terhadap rencana PSSI dan PT LIB, yang ingin melanjutkan kompetisi Liga 1 2020/21. Padahal kompetisi musim 2020 rencananya akan dilanjutkan awal Februari mendatang.
Ekspektasi awalnya, izin dari kepolisian sudah didapat pada akhir Desember 2020. Dengan begitu, klub-klub punya waktu persiapan sekitar 1 bulan, dengan memulai latihan sejak awal Januari 2020.
Tapi, kini Januari sudah hampir lewat lebih dari sepekan dan izin itu belum juga dikantongi. Atas kondisi itu, PT LIB akan memanggil dan mendengar masukan dari klub.
‘’Akan ada owner’s meeting Liga 1 dan Liga 2 secara virtual. Rencananya tanggal 22 Januari. Liga 1 digelar pagi hari, kemudian Liga 2 pada sore harinya. Pembahasannya, apakah akan dilanjut atau tidak. Karena sebetulnya yang paling berkepentingan di sini adalah klub. Bagaimana kondisi klub saat ini, saya ingin mendengar langsung dari klub. Di pertemuan itu kami juga ingin masukan paling ideal persiapan berapa lama sebelum liga dimulai,’’ kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, kemarin.
Hasil dari pertemuan dengan pemilik klub itu, akan dilaporkan LIB ke PSSI. Terlebih, pertemuan ini juga atas arahan PSSI dan akan jadi masukan untuk rapat exco PSSI nanti. Karena agenda owner’s meeting ini, akan digelar PT LIB atas permintaan PSSI. Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, PSSI akan menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) untuk memutuskan nasib kompetisi.
Rapat Exco PSSI baru akan digelar setelah selesainya owner’s meeting yang diselenggarakan PT LIB. Adapun agenda rapat Exco PSSI dipastikan mundur dari rencana semula, yang sedianya digelar pertengahan Januari.
Harapan PSSI, apa yang akan diputuskan dalam rapat Exco PSSI nantinya, sesuai dengan keinginan klub. Karena keinginan klub sudah diketahui dalam pertemuan owner’s meeting bersama PT LIB.
Menyoal perkembangan izin dari kepolisian, Hadian Lukita mengungkapkan penerapan aturan PSBB Jawa-Bali dari pemerintah pusat, dipastikan bakal sejalan dengan izin yang akan dikeluarkan kepolisian.
‘’Kami realistis, bukan pesimistis. Tentu kepolisian tidak akan mengeluarkan izin saat PSBB diperketat. Tapi mudah-mudahan setelah 25 Januari akan ada kebijakan baru, lalu izin dikeluarkan dan tim bisa mempersiapkan diri untuk kelanjutan liga,’’ ungkap Hadian Lukita. (act/rdt)