
Akhmad Hadian Lukita, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru. (Foto: istimewa)
Malang – Muncul sebuah kabar, terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 2020/21. Kompetisi yang sudah terhenti sejak Maret 2020 lalu, akan berlanjut pada Maret 2021 mendatang. Beberapa sumber menyebutkan, rencananya kompetisi yang bergulir pada Maret mendatang, berlangsung dan akan dimulai di Kota Solo.
Bahkan rancangannya, kick off kompetisi dimulai 1 Maret mendatang. ‘’Partai pembukannya Bhayangkara FC. Hanya saja, siapa lawannya, masih belum tahu,’’ ujar salah satu sumber, seperti dikutib dari laman Bola.net.
Sebelumnya, kepastian soal kelanjutan Liga 1 musim 2020/21, belum ada titik terang. Kendati sebelumnya disebut bakal kembali bergulir pada Februari 2021. Hanya saja hingga saat ini, belum ada tanda apa pun, kompetisi bakal bergulir lagi sesuai rencana.
Belakangan, PSSI sendiri mengaku pasrah dengan keputusan kepolisian terkait perizinan. Mereka juga akan menggelar rapat Exco pada pertengahan Januari ini, untuk menentukan apakah kompetisi bakal dilanjutkan atau tidak.
Sementara itu, kabar ini juga sudah didengar sejumlah pengurus klub Liga 1. Namun, rata-rata mereka tak mau terburu mengambil sikap terkait beredarnya kabar ini.
‘’Kami sudah dengar sejak beberapa waktu lalu,’’ ucap salah seorang petinggi klub. ‘’Namun, kami masih menanti keputusan resmi dari federasi. Kami tunggu hitam di atas putih lebih dulu,’’ sambung pengurus yang tak mau disebut namanya tersebut.
Terpisah, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengakui, kemungkinan besar lanjutan Liga 1 2020/21, tak akan bisa bergulir pada Februari. Alasannya, surat izin keramaian untuk menggelar lanjutan Liga 1 2020/21 pada Februari 2021 tak kunjung keluar hingga kini.
Selain itu, pemerintah baru saja mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali. Yang akan diterapkan pada 11–25 Januari 2021. Adanya peraturan itu, membuat Hadian ragu kepolisian bakal mengeluarkan izin. Sehingga kemungkinan baru keluar setelah pemberlakuan PPKM.
‘’Sekarang ada peraturan pemerintah PPKM. Mungkin kepolisian sebagai bagian dari pemerintah akan bersikap sejalan dengan aturan itu,’’ kata Hadian.
‘’Kami harus realistis, bukannya pesimistis. Kepolisian tentu tidak akan mengeluarkan izin saat kondisi sedang diperketat,’’ ujarnya.
Melihat kondisi seperti itu, Hadian mengagendakan menggelar rapat bersama para pemilik klub Liga 1 dan Liga 2 pada 22 Januari mendatang.
Rapat itu dilakukan guna mencari kesepakatan, apakah kompetisi 2020 tetap berlanjut atau dihentikan. Kemudian memulai musim baru, 2021.
‘’Nanti dalam owners meeting kan pasti ada masukan. Kira-kira kalau izin sudah keluar klub butuh persiapan berapa lama. Bisa saja nanti misalnya klub bilang butuh persiapan dua bulan. Kalau 1 bulan persiapan, berarti awal Maret sudah bisa karena persiapannya lebih cepat,’’ jelasnya.
Alasan lainnya, Hadian menjelaskan kompetisi tak bisa bergulir Februari, karena waktunya yang dipersiapkan klub-klub saat ini sangat sempit.
Karena itu, kata dia, isu kompetisi 2020 stop dan memulai musim baru pada Maret 2021, bisa saja terjadi setelah melihat kondisi saat ini. (act/rdt)