Malang – Belasan orang membagikan masker di Jalan Ijen dan Jalan Kawi Kota Malang, Minggu (10/1).Sepuluh orang diantaranya adalah rekan tuna rungu dan tuna wicara dari anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu dan Tuna Wicara (Gerkatin) Kota Malang.
Ini merupakan aksi peduli mereka menjelang Hari Tuli Nasional yang jatuh pada 11 Januari. Mereka berniat mengingatkan lagi bahwa Covid-19 masih berbahaya.
Gerkatin tidak sendirian dalam kegiatan ini. Pembagian masker ke masyarakat ini juga melibatkan LINKSOS Omah Difabel dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Sebanyak 100 masker berasal dari donasi Omah Difabel LINKSOS, 75 masker donasi BPBD Jatim, dan sisanya swadaya dari Gerkatin Kota Malang. Aksi ini pun membuat para pemakai jalan tersenyum.
“Di Kota Malang, kami menyambut Hari Tuli Nasional dengan kegiatan bagi masker kepada pemakai jalan, pekerja jalanan, dan anak jalanan,”kata Ken Kerta, Ketua Pembina LINKSOS Kabupaten Malang, kepada DI’s Way Malang Post, kemarin.
Menurut Ken yang juga pengelola Omah Difabel, pihaknya sejak 2016 bekerjasama dan saling dukung kegiatan dengan Gerkatin Kota Malang. Termasuk juga dalam kegiatan perawatan gerakan sejuta pohon di Gunung Wedon Lawang.
“DiKota Malang digerakkan dari teman-teman Gerkatin. Di Hari Tuli Nasional, kami turut mendukung berupa masker hasil produksi Omah Difabel,” ujar Ken Kerta.
Menurutnya, pemakaian masker masih relevan dan penting bagi masyarakat mengingat peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Jatim, termasuk Malang Raya.Berkondisi difabel, kata Ken, tidak menghalangi niat para saudara disabilitas untuk membantu pemerintah dan masyarakat. Terlebih warga atau orang-orang yang berada di jalan raya.
Lamanya pandemi, warga semakin stres dan mengabaikan pentingnya menjaga protokol kesehatan (prokes) 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain untuk mengingatkan masih ada bahaya Covid-19, kegiatan bagi masker ini juga untuk menunjukkan eksistensi positif.
Kegiatan ini adalah pesan kepada masyarakat, terutama warga difabel, bahwa di Kota Malang, ada Gerkatin. Ada organisasi tuli yang turut membantu masyarakat dan pemerintah dalam kegiatan positif.
“Mari bergabung. Kita bekerja, membantu pemerintah dan masyarakat. Niat kami untuk berkontribusi. Semoga bisa mengurangi angka penularan, terutama kepada mereka yang mencari nafkah di jalanan,” harapnya.
Gerakan bagi masker akan terus berlanjut. Tanggal 12 Januari 2021 nanti difokuskan di Pasar Lawang, simpang tol Patal, dan wilayah Singosari. Hasil pengamatan terkini, di wilayah itu banyak pengguna jalan tidak bermasker.
Hari Tuli Nasional ditetapkan pemerintah RI sejak 2017. Tepatnya pasca-Rakernas Gerkatin pada 21-23 September 2017 di Hotel Lotus Garden Kediri. (san/jan)