Malang – Kompetisi Liga 1 2020, genap telah terhenti 300 hari, hingga Sabtu (9/1/2021) ini. Sejak 16 Maret 2020 silam, Menpora Zainudin Amali, bersama PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), sepakat hentikan sementara semua level kompetisi di Indonesia. Gara-gara pandemi Covid-19. Bahkan hingga saat ini, tak kunjung ada kepastian dari PSSI dan PT LIB, kapan kick off lanjutan 280 laga, kembali berputar. Setelah sempat menuntaskan 26 laga dalam tiga pekan. Mulai 29 Februari hingga 16 Maret 2020 lalu.
Dua keputusan petinggi sepak bola di Tanah Air, bak isapan jempol belaka. Jika tidak mau disebut PHP (pemberi harapan palsu). Masing-masing SK Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Nomor 394/LIB-KOM/XI/2020, tertanggal 2 November 2020. Juga SK Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, lewat SKEP/69/XI/2020 tanggal 16 November, yang sama-sama memastikan, penundaan lanjutan kompetisi Liga 1 2020 hingga Februari 2021.
‘’Saya ingin federasi sepak bola di Indonesia, PSSI dan pihak kepolisian bisa segera menciptakan kesepakatan. Tentu saja klub, pemain dan pelatih, serta pihak lainnya, punya harapan agar kompetisi bisa berlanjut lagi Februari 2021. Saya pribadi sangat optimis, Liga 1 akan kembali digelar,’’ tandas arsitek tim Singo Edan, Carlos Carvalho de Oliveira.
Tentu saja 18 klub sangat merugi dalam hitungan finansial. Ratusan miliar rupiah sudah dikeluarkan. Tak hanya untuk membayar down payment 25 persen, untuk pemain dan pelatih, sebelum kick off kompetisi. Juga dalam 10 bulan terakhir, manajemen klub jatuh bangun dan tambal sulam, untuk bisa membayar gaji mereka sebesar 25 persen. Meski tak ada aktivitas pertandingan sekalipun.
‘’Sebaiknya PSSI dan PT LIB, berhenti untuk membicarakan lanjutan kompetisi Liga 2020. Atau entah apa namanya Liga 1 2020/21. Karena sudah tidak relevan lagi. PSSI fokus saja pada pertanggungjawaban kegiatan di tahun 2020. Termasuk kompetisi.’’
‘’Jangan berwacana yang aneh untuk melanjutkan kompetisi. Karena kompetisi tidak hanya Liga 1 dan 2. Kompetisi itu komprehensif. Ada Liga 3, Soeratin Cup, kelompok umur dan sepakbola wanita, yang selama ini jadi domain Asprov,’’ tegas pemerhati sepak bola, yang juga Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin.
Bukan itu saja, 18 klub -termasuk Arema FC- harus kehilangan pemasukan tetapnya. Mulai dari ticketing, dana sponsorship yang tak lagi cair, hingga hilangnya rupiah dari iklan-iklan insidentil. Bahkan subsidi dari PT LIB, total Rp 5,2 miliar baru terbayar 20 persen. Sementara 80 persen belum terbayarkan. Entah sampai kapan.
‘’Putuskan saja kompetisi Liga 1 dan 2 2020 diakhiri. Kemudian bahas yang lebih penting yaitu program kerja 2021. Semua kompetisi di semua level, baik itu profesional, amatir, kelompok usia, sepakbola wanita dan program lainnya,’’ imbuh Amir Burhannudin.
Imbas lain dari ketidakpastian PSSI dan PT LIB, dua klub besar, Madura United dan Persipura Jayapura, tegas menyatakan telah membubarkan skuad musim 2020. Alasannya tidak ada kejelasan lanjutan Liga 1 2020. Kocek keuangan mereka kian menipis. Bahkan defisit. Sedangkan 16 klub lainnya, seakan pasrah dan bimbang. Diantara harap-harap cemas, apakah kompetisi bakal berlanjut atau sebaliknya.
Bahkan dari awalnya ada 540 pemain lokal dan asing di 18 klub, kian menyusut jumlahnya. Mereka memilih mundur atau hengkang ke klub luar Indonesia. Sisanya termasuk 18 pelatih beserta asistennya, dipaska ‘pasrah’ di tengah masa sulit.
Tercatat 35 dari 72 legiun asing, telah hengkang dari liga domestik Indonesia musim 2020 ini. Lebih banyak karena dua alasan. Tak ada kejelasan lanjutan Liga 1 2020 dan enggan menerima gaji kecil. Hanya 25 persen, alias menolak skema penggajian SKEP/48/III/2020.
Lagi-lagi Arema FC menjadi klub pertama, yang sekaligus kehilangan banyak legiun asingnya. Tak tanggung-tanggung enam orang sudah hengkang. Diawali pelatih kepala Roberto Mario Carlos Gomez dan pelatih fisik Marcos Gonzales. Keduanya asal Argentina mundur pada 3 Agustus 2020.
Disusul empat pemain asing Jonathan Jesus Bauman (Argentina), Elías Patricio Alderete (Argentina), Oh In-kyun (Korea Selatan) dan Matías Daniel Malvino Gomez (Uruguay) dalam bulan yang sama. Alasan sama persis. Tak mau gajinya dipotong 75 persen dan hanya menerima 25 persen dari total gaji normal per bulan.
Empat tim lainnya juga harus kehilangan kuartet pemain asingnya sekaligius. Persik kehilangan Nikola Asceric (Serbia), Ante Bakmaz (Australia), Gaspar Ignacio Vega (Argentina), dan Jefferson Alves Oliveira (Brasil).
Kemudian Persiraja Banda Aceh, ditinggal Adam Thomas Mitter (Inggris), Vanderlei Francisco (Brasil), dan Bruno de Araujo Dybal (Brasil), serta Samir Ahmed Ayass (Lebanon).
Dua tim lainnya, kehilangan empat legiun asing. Kali ini karena tim mereka memilih membubarkan diri. Dengan alasan himpitan dana dan tak ada titik terang kelanjutan kompetisi.
Masing-masing Madura United melepas Jacob Pepper (Australia), Bruno Oliveira de Matos (Brasil), Jaimerson da Silva Xavier (Brasil) dan Emmanuel Oti Essigba (Ghana). Persipura pasrah kehilangan Takuya Matsunaga (Jepang), Sylvano Dominique Comvalius (Belanda), Arthur Cunha da Rocha (Brasil) dan Thiago Eduardo do Amaral (Brasil). (act/rdt)
Daftar Legiun Asing Tinggalkan Indonesia
Arema FC
1. Jonathan Jesus Bauman (Argentina, ke Quilmes Atletico Club, Primera B Nacional Argentina)
2. Elías Patricio Alderete (Argentina, kembali ke Club Atletico Chacarita Juniors, Primera B Nacional Argentina)
3. Oh In-kyun (Korea Selatan, pensiun)
4. Matías Daniel Malvino Gomez (Uruguay, tanpa klub)
Bali United
1. Paulo Sergio Moreira Goncalves (Portugal, tanpa klub)
Barito Putera
1. Yashir Armando Islame Pinto (Palestina, tanpa klub)
Bhayangkara
1. Herve Guy Landry Bi Bola (Pantai Gading, tanpa klub)
Borneo FC
1. Francisco Wagsley ‘Torres’ Rodrigues de Sousa Filho (Brasil, ke Abahani Limited Dhaka, Bangladesh Premier League)
Madura United
1. Jacob Pepper (Australia, tanpa klub)
2. Bruno Oliveira de Matos (Brasil, tanpa klub)
3. Jaimerson da Silva Xavier (Brasil, tanpa klub)
4. Emmanuel Oti Essigba (Ghana, ke FC Vizela, Campeonato de Portugal/Divisi 3)
Persebaya Surabaya
1. David Aparecido da Silva (Brasil, ke Terengganu FC, Malaysia Super League)
2. Makan Konate (Mali, ke Terengganu FC, Malaysia Super League)
3. Mahmoud Khair Mohammed Dahadha (Palestina, ke Al-Mesaimeer SC, Qatari Second Division)
Persela Lamongan
1. Jasmin Mecinovic (Macedonia Utara, tanpa klub)
Persik Kediri
1. Nikola Asceric (Serbia, ke Masfout Club, UAE Division One)
2. Ante Bakmaz (Australia, ke ACSF Comuna Recea, Liga II Romania)
3. Gaspar Ignacio Vega (Argentina, tanpa klub)
4. Jefferson Alves Oliveira (Brasil, tanpa klub)
Persipura Jayapura
1. Takuya Matsunaga (Jepang, tanpa klub)
2. Sylvano Dominique Comvalius (Belanda, ke Sliema Wanderers FC, Maltese Premier League)
3. Arthur Cunha da Rocha(Brasil, ke Sliema Wanderers FC, Maltese Premier League)
4. Thiago Eduardo do Amaral (Brasil, tanpa klub)
Persiraja Banda Aceh
1. Adam Thomas Mitter (Inggris, tanpa klub)
2. Vanderlei Francisco (Brasil, tanpa klub)
3. Bruno de Araujo Dybal (Brasil, tanpa klub)
4. Samir Ahmed Ayass (Lebanon, tanpa klub)
Persita Tangerang
1. Mateo Daniel Bustos (Argentina, tanpa klub)
2. Eldar Hasanovic (Bosnia and Herzegovina, tanpa klub)
PSM Makassar
1. Hussein Mohamed El Dor (Lebanon, ke Shabab Al Sahel FCLebanese Premier League)
2. Giancarlo Lopes Rodrigues (Brasil, ke Sheikh Russel KC, Bangladesh Premier League)
3. Serif Hasic (Bosnia and Herzegovina, tanpa klub)
TIRA-Persikabo
1. Petteri Pennanen (Finlandia, ke Sacramento Republic FC, USL Championship/Divisi 2 AS)
2. Artyom Filiposyan (Uzbekistan, ke PT Prachuap FC Thailand, Thai League 1)