Malang – Awet muda, tentunya menjadi impian banyak orang. Namun faktor genetik, gaya hidup, hingga faktor lingkungan, mempengaruhi proses penuaan. Ada yang masih terlihat muda dan segar diusia 50-an, ada yang mulai keriput di usia 40-an, dan ada pula yang terlihat 10 tahun lebih tua dari usianya, akibat penuaan dini. Mengutip Kompas.com, seseorang bisa dianggap mengalami penuaan dini jika proses tersebut terjadi sebelum usia 35 tahun.
Kalau disebabkan faktor genetik, tentunya tidak bisa dirubah. Namun jika penuaan dini disebabkan gaya hidup sehari-hari, tentunya bisa anda cegah. Nah, berikut ini beberapa hal yang sebaiknya anda hindari kalau tak ingin mengalami penuaan dini.
Kurang Tidur
Pada saat anda tidur, terjadi proses regenerasi kulit. Kurang tidur membuat proses ini terganggu, sehingga potensi penuaan dini menjadi lebih besar. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Clinical and Experimental Dermatology, mengungkap bahwa orang yang cukup tidur memiliki skor penuaan kulit intrinsik lebih rendah dibanding mereka yang kurang.
Partisipan yang tidur 7-9 jam juga mempunyai kemampuan pemulihan dari eritema (munculnya bercak kemerahan pada kulit, salah satunya akibat paparan sinar matahari), yang lebih baik dibanding mereka dengan durasi tidur kurang dari 5 jam.
Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama, baik karena mager ataupunpekerjaan yang membuat anda banyak menghabiskan waktu duduk didepan ternyata juga bisa menyebabkan penuaan dini. Sebuah penelitian yang terbit dalam American Journal of Epidemiology menemukan, partisipan perempuan lansia yang duduk lebih dari 10 jam per hari dan minim aktivitas fisik, usia biologis sel-sel tubuhnya 8 tahun lebih tua dari usia kronologis (usia yang dihitung sejak seseorang lahir ke dunia).
Fakta tersebut membuat para peneliti menyimpulkan, gaya hidup sedenter (berkurangnya kegiatan olahraga karena diganti aktivitas duduk) dapat memperpendek telomer, yakni ujung DNA yang bertugas melindungi kromosom dari kerusakan. Seiring pertambahan usia, ukurannya akan semakin pendek.
Namun, apabila pekerjaan menuntut anda mengahabiskan banyak waktu duduk, sebaiknya beri jeda sekitar 5 menit untuk melakukan peregangan (stretching) setiap 1 jam sekali. Di Indonesia, kemenkes juga telah mencanangkan program Germas, salah satunya dengan senan peregangan di tempat kerja.
Paparan Sinar Matahari
Banyak literatur yang menyebutkan bahwa sinar matahari mengandung zat-zat yang dapat menimbulkan dampak negatif pada kulit. Hal ini tentunya berbahaya bagi anda yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Namun sinar matahari juga sebenarnya bermanfaat bagi tubuh pada jam-jam tertentu.
Agar terhindar dari masalah kulit dan penuaan dini akibat paparan sinar matahari yang berlebih, jangan lupa pakai tabir surya saat berada di luar ruangan.
Stres
Penuaan dini juga disebabkan oleh factor psikologis. Stres salah satunya.Stres dapat mengubah pola makan hingga pola tidur. Apabila kronis, bisa menyebabkan inflamasi. Menurut laporan yang terbit di dalam The American Journal of Geriatric Psychiatry, inflamasi berhubungan dengan insomnia, risiko penyakit Alzheimer, penurunan fungsi kognitif otak, ateroklerosi (pengerasan pembuluh arteri akibat timbunan plak), resistansi insulin, diabetes, dan sindrom metabolik.
Masalah hidup yang bisa memicu stress tentunya tak bisa dihindari. Namun yang terpenting adalah cara anda mengelola berbagai tekanan dan stres, agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah. Jika mengalami kesulitan. Sebaiknya hubungi ahlinya.
Merokok
Mengutip dari Mayo Clinic, kebiasaan merokok dapat mempercepat proses penuaan kulit. Efek yang muncul seperti keriput, warna kulit jadi tidak rata, munculnya warna keabu-abuan pada orang yang memiliki kulit warna terang, munculnya lipatan serta bengkak di area bawah mata, dan gejala penuaan kulit lainnya.
Bahan yang ada pada rokok, seperti nikotin menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga pasokan nutrisi dan oksigen ke kulit jadi terhambat. Kandungan bahan kimia yang terdapat pada rokok juga dapat merombak dan merusak struktur molekuler kulit, yang penting dalam menjaga kulit tetap sehat dan elastis. Selain itu, asap yang tidak terhirup dari rokok dapat menyebabkan kulit kering dan merusak permukaan kulit.
Makanan manis
Makanan manis memang menggoda. Namun dibalik manisnya makanan tersebut, ada bahaya yang mengintai, termasuk bagi kesehatan kulit anda. Melansir Skin and Diet, menurut Rajani Katta, MD, ahli dermatologi di Texas, Amerika Serikat (AS), asupan tinggi gula tambahan dan karbohidrat olahan dapat memicu naiknya kadar gula darah. Hal ini akan merusak kolagen, yang menyebabkan penuaan dini. Kulit akan keriput dan kendur. Kadar gula darah yang tinggi juga mengakibatkan glikasi yang menghasilnya senyawa advanced glycation end products (AGEs). Senyawa inilah yang kemudian merusak kolagen, sehingga kulit kehilangan elastisitasnya, menjadi kendur dan muncul keriput.
Konsumsi alkohol dan kafein
Konsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan membuat tubuh dehidrasi. Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dapat menyebabkan kulit kendur dan kehilangan bentuknya. Jadi sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan kafein dalam jumlah yang berlebihan.
Selain menghindari hal di atas, anda harus benar-benar menerapkan pola hidup yang sehat. Selain itu, rawatlah kulit dengan produk-produk kecantikan untuk menutrisi kulit anda. Tentunya anda harus tahu dulu mana produk yang cocok untuk kulit anda. (idn/hlc/anw)