Batu – Baru satu tahun diresmikan. Satu-satunya Puskesmas yang menyandang gelar utama di Kota Batu. Kini plafonnya sudah jebol. Puskesmas itu adalah Puskesmas Beji Kecamatan Junrejo.
Kondisi plafon jebol itu, tak hanya ada di satu ruang saja. Namun terdapat di dua ruang yang ada di Puskesmas tersebut.
Dua ruang itu adalah, ruang Kepala Tata Usaha (TU) di lantai dua dan ruang staf. Padahal sebelumnya Puskesmas itu baru saja direhabilitasi. Menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 5,9 miliar.
Kepala UPT Puskesmas Beji, Muhammad Mufid mengatakan: Pihaknya tak mengetahui apa penyebab kerusakannya. Ini karena dirinya baru saja bertugas enam bulan lalu. Setelah kantor itu dibangun.
“Saya baru masuk bulan Agustus. Jadi tidak banyak tahu. Rusak karena apa? Juga tidak tahu. Rusaknya sejak kapan? Juga tidak tahu. Tidak banyak bocornya, hanya beberapa lokasi,” kata Muhfid, Jumat (8/1).
Menindaklanjuti kerusakan ini, pihaknya telah melaporkan ke Dinkes Kota Batu. Akan ditangani dalam waktu dekat. Tinggal menunggu waktu saja.
Jebolnya plafon Puskesmas Beji ini, memicu reaksi Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu. Nampak muncul empat petugas datang ke lokasi, Kamis (7/1) sore. Para petugas itu langsung memeriksa kondisi bangunan.
Setelah direhabilitasi total, diresmikan pada 27 Desember 2019. Walikota Batu, Dewanti Rumpoko bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu.
Bangunan yang awalnya dua lantai, menjadi tiga lantai. Lengkap dengan sarana tempat ibadah atau mushola.
Pada peresmian itu, Pemkot Batu berharap kantor UPT Puskesmas Beji tidak hanya bagus secara fisik saja. Namun juga sarana dan prasarananya juga sangat lengkap.
Tujuannya, agar pelayanan ke masyarakat makin maksimal. Mengingat saat ini di Kota Batu dari lima Puskesmas hanya Puskesmas Beji yang terakreditasi utama. Sedangkan sisanya Madya.
Fasilitas baru dalam Puskesmas Beji itu, meliputi pojok anak-anak dan laktasi. Sedangkan untuk bangunan lainnya, semua poli ada di Puskesmas Beji. (ano/jan)