Malang – Pendidikan Profesi Guru (PPG) memiliki arti penting. Kualitas dan mutu pendidikan yang baik, pasti akan menghasilkan output yang baik pula.
Maka Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud, mempunyai mekanisme untuk meningkatkan kompetensi. Melalui pemeringkatan dengan mekanisme uji kompetensi.
Tercatat 61 PTN dan PTS penyelenggara PPG se-Indonesia. Ini dalam pantauan Ditjen GTK. Setiap tahun wajib menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG). Mekanisme ini menjadi pemicu bagi PTN/PTS untuk berkompetisi meningkatkan kualitas. Agar mencapai peringkat terbaik.
Salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Secara internal juga dilakukan uji kompetensi. Tujuannya untuk mempersiapkan peserta sebelum mengikuti uji kompetensi Ditjen GTK.
Tahun 2020, persentase kelulusan program PPG UMM menduduki peringkat tiga pada penyelenggaraan PPG Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Muhammadiyah tingkat nasional.
Ini tertuang dalam surat Ditjen GTK tentang hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG). Bahkan PPG UMM meraih peringkat ketujuh dari 61 PTN dan PTS penyelenggara PPG se-Indonesia.
Pada tahun 2020, tercatat dua program yang berjalan. Pertama, PPG Dalam Jabatan yang dilaksanakan dalam empat angkatan. Masing-masing angkatan berdurasi empat bulan. Kedua, PPG Prajabatan Mandiri yang dilangsungkan selama satu tahun.
Program ini tidak hanya bersumber dari APBN, tapi juga dari APBD. Total sejumlah 648 mahasiswa pada bidang studi PGSD: Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Matematika, telah mengikuti program ini.
Dr Trisakti Handayani MM, Ketua Prodi PPG mengatakan: Ada beberapa perubahan dalam uji kompetensi tahun ini. Selain diadakan secara daring, ujian ini juga dilakukan dalam dua tahapan, yakni Uji Kinerja dan Uji Pengetahuan.
“Ada komponen portofolio dalam pelaksanaan tahun ini. Situasi pandemi juga menyebabkan praktek mengajar dilakukan di sekolah asal masing-masing,” ungkapnya lebih lanjut.
Dalam rangka merespon sistem baru ini, prodi PPG menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk mahasiswa. Pelatihan tersebut berupa pembuatan video pembelajaran, penyusunan bahan ajar, penelitian tindakan kelas (PTK) dan penulisan artikel jurnal.
Prodi PPG juga mendampingi dan memfasilitasi penulisan bunga rampai mahasiswa. Alhasil, sebanyak 22 buku bunga rampai telah terbit dan dikonsumsi publik.
“Itu adalah bentuk komitmen kita dalam mengantarkan para mahasiswa untuk lulus UKMPPG dan secara resmi menjadi guru profesional,” lanjut koordinator pelaksana PPG ini.
Di kesempatan yang berbeda, Dr Poncojari Wahyono M.Kes mengapresiasi pencapaian yang sudah diperoleh. Sebab, selain menduduki peringkat tiga di antara LPTK Muhammadiyah, PPG UMM juga berhasil meraih peringkat ketujuh dari 61 PTN dan PTS penyelenggara PPG se-Indonesia.
Adapun persentase kelulusan PPG UMM secara nasional adalah 52,84 %. Angka itu cukup jauh dibandingkan dengan persentase yang diraih oleh UMM.
”Kita patut berbangga karena persentase kelulusan peserta PPG UMM di atas angka kelulusan nasional. Kita menyentuh angka 71,5 % dalam kelulusan program profesi guru tahun ini,” pungkas dekan FKIP UMM tersebut. (roz/jan)