Malang – Banjir di Kota Malang tak bisa dihindari. Ini juga terkait dengan peringatan dini BMKG tentang potensi La Nina atau hidrometrologi.
Terobosan harus segera dilakukan. Maka Pemkot Malang akan membuat 10 sudetan baru. Ini sebagai cara mengantisipasi dan mencegah banjir dalam waktu dekat.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso membenarkan. Bahkan pihaknya telah memetakan lokasinya.
Antara lain di Jl Mayjend Sungkono Gang 6, Jl Kyai Haji Malik Dalam, Jl Pekalongan, Jl Peltu Sudjono, Pasar Gadang, Bareng, Jl Kedawung, Jl Akordion dan Jl Taman siswa.
“Sepuluh sudetan baru itu, akan kita kerjakan tahun ini. Sebagai tindaklanjut instruksi dari tim ahli Walikota,” ujar Hadi Santoso, Kamis (7/1).
Sejatinya, pihaknya telah membuat 26 sudetan baru di Kota Malang. Saat ini sedang memonitoring sejumlah titik-titik yang dikhawatirkan terjadi genangan atau banjir. Seperti di Galunggung hingga di Jl Simpang Gajayana.
“Saat hujan kemarin, dua titik tersebut aman. Meski ada genangan, tapi efektivitasnya sudah terlhat,” katanya.
“Kami masih mengupayakan, agar tidak ada genangan di titik tersebut,” ucapnya.
Ia lebih mengkhawatirkan wilayah Jl Soekarno-Hatta dan Blimbing. Selalu banjir saat hujan deras. Apalagi Selasa sore kemarin.
Namun, banjir malah melanda kawasan Kedawung hingga ke kawasan Jl Letjend Sutoyo, Lowokwaru.
Soni, panggilannya menekankan dan mengimbau masyarakat. Bagi yang pemilik rumah atau pertokoan. Jika di depan areanya ada saluran air, jangan ditutup rapat dengan beton cor. Karena air hujan tidak masuk ke drainasenya.
Lebih baik dibuatkan lubang man hole, agar petugas bisa masuk ke dalam saluran air untuk membersihkan. Sehingga jika ada sampah atau barang yang menyumbat saluran, bisa diambil atau dibersihkan.
“Kalau dicor, harus dibuatkan lubang man hole. Kalau tidak ada lubangnya, ya sulit. Petugas kami tidak bisa membersihkan, jika ada tumpukan sedimen dan sampah,” tandasnya. (*jof/jan)