Malang – Sementara itu, kesehatan hewan ternak di Kab Malang, sejauh ini aman. Bebas dari wabah penyakit berbahaya. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Malang, Nurcahyo, membenarkan.
Ia menyampaikan, masyarakat tidak usah khawatir mengonsumsi daging hewan ternak. “Kabupaten Malang pada tahun 2020, tidak ada wabah penyakit ternak. Seperti avian influenza maupun katarak tidak ada,” kata Nurcahyo, kemarin.
Pihaknya juga berkala memberikan pelayanan kepada para peternak. Difokuskan pada kesehatan hewan ternak masing-masing.
“Kami dari Dinas Peternakan memberikan pelayanan terus. Seperti dikasih vitamin. Jika ada gejala, peternak langsung komunikasi dengan petugas. Jadi segera diobati untuk vitamin avian influenza,” jelasnya.
Pengadaan vitamin ini melalui APBD Kab Malang tahun anggaran 2020. “Untuk pelayanan, kita nggak bisa satu tahun menyeluruh. Ada insiden-insiden untuk kegiatan preventif dan kuratif. Begitu ada yang sakit, kita obat. Tapi sebelumnya kita sudah preventif,” ujarnya.
Kondisi hewan ternak yang bebas penyakit ini, tidak lepas dari peran pihaknya. Mengutamakan tindakan pencegahan.
“Di lima belas kecamatan, kami rutin dan berkalau melakukan tindakan preventif. Pengobatan massal. Seperti di Singosari, Lawang. Kita berikan vitamin hewan,” ungkapnya.
Hingga kini, terdapat 200 ribu peternak sapi yang resmi terdata pihaknya. Ia memprediksi, kebutuhan daging sapi tahun 2021 akan tercukupi. Jumlah persediaan yang terdata hingga saat ini sebanyak 243.000 ekor sapi potong.
“Tidak semua hewan ternak disuplai vitamin. Kami dalam setahun tidak bisa mengcover populasi ternak secara keseluruhan. Tapi kita memiliki daerah-daerah yang perlu dilakukan tahapan preventif,” tutupnya. (riz/jan)