Malang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mencanangkan sektor wisata sebagai jurus bangkitkan ekonomi. Bahkan telah memproyeksikan dan menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021.
Langkah strategis harus dilakukan. Salah satunya adalah akses ke lokasi wisata Malang Selatan.
Diketahui bersama jika potensi wisata pantai di Malang Selatan, sangat besar. Berderet pantai di pesisir selatan, memilik daya tarik masing-masing.
Pembangunan dan penguatan pengelolaan dilakukan. Pemberdayaan pokdarwis (kelompok sadar wisata) dikuatkan.
Kerjasama antara LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan Perhutani, makin diintensifkan. Hasilnya, wisata pantai dan wana wisata sudah menjadi destinasi.
Kebutuhan akses jalan menuju ke lokasi disadari. Maka Jalur Lintas Selatan pun digagas dan diwujudkan. Namun, Maret 2020, covid melanda. Pembangunan pun terhenti.
Tahun 2021, memasuki era new normal pandemi, Pemerintah RI mencanangkan percepatan ekonomi. Pemkab Malang pun menyambut. Berbagai program yang tertunda dilanjutkan. Salah satunya adalah JLS.
Pemkab memprediksi pembangunan Jalur Lintas Selatan bisa rampung akhir tahun 2021. Bupati Malang, HM Sanusi didampingi beberapa staf dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Malang, Selasa (5/1) melakukan peninjauan.
Rombongan melihat proses pembangunan JLS di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
Sanusi berharap, pembangunan JLS ini segera selesai. Karena manfaatnya besar. Mempermudah akses wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan pantai selatan.
“Sehingga nantinya, jalur-jalur wisata dari Sendang Biru hingga Modangan bisa terkoneksi. Jadi memperlancar pariwisata Malang Selatan. Apalagi jembatan Srigonco akan segera rampung,” ujar Sanusi usai meninjau JLS.
Lebih lanjut Sanusi menjelaskan, pembangunan JLS merupakan kewenangan pemerintah pusat. Sementara Pemkab Malang hanya berperan pada pembebasan lahannya saja.
“Ini tanggungan pusat semua. Pemkab Malang waktu itu hanya berperan pada proses pembebasan lahannya saja,” imbuh pria asal Gondanglegi ini.
Sebagai informasi, JLS tahap II ini melintang dari Desa Srigonco hingga menuju arah Pantai Modangan. Panjangnya sekitar 18 kilometer. Pengerjaan JLS terpaksa menebang pohon-pohon di hutan Malang Selatan.
Pembangunan JLS ini, nantinya diharapkan dapat menggairahkan geliat ekonomi di Kabupaten Malang. Terutama di sektor pariwisata dan aktifitas ekonomi di sekitarnya.
“Tentunya ini kami akan kerjasama dengan perhutani. Orang jualan nanti yang banyak sama pariwisata,” terang Sanusi.
Bagaimana dengan potensi dibukanya tempat wisata baru? Menurut Sanusi, hal itu adalah kewenangan pengelola dan pihak Perhutani.
“Tergantung pengelolanya. Karena yang membuka tempat wisata itu pengelola bersama Perhutani. Karena ini bukan milik Kabupaten Malang. Jika milik Kabupaten Malang saya yang buka,” pungkasnya. (riz/jan)