SENIN (4/1) hari ini, Pemerintah Daerah Malang Raya – memulai kerja untuk 2021— langsung dengan jurus pemulihan ekonomi di tengah problem pandemi. Kembangannya berbeda, tapi muaranya sama; Pariwisata. “Di Kabupaten, diintegrasikan dengan sektor perikanan, pertanian dan lainnya,” kata Bupati Sanusi. “Kota Batu punya banyak obyek baru, berbasis alam,” ujar Walikota Dewanti. Sedangkan Walikota Malang Sutiaji memastikan menguatkan heritage, kampung-kampung tematik, jasa dan pendukung kepariwisataan.
“Bisa tumbuh di kisaran angka 5 persen,” prediksi Azka Subhan Aminurido. Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Malang ini merinci; kabupaten berpeluang tumbuh antara 5,2 sampai 6,2 persen. Kota Malang 5,4 – 6,4 persen dan Kota Batu 5,8 – 6,8 persen. Sektor yang bisa digenjot, kata Azka; industri pengolahan, perdagangan; besar maupun eceran, pertanian dan konstruksi. Semuanya bermuara pada penguatan pariwisata. Prediksi pertumbuhan nasional 4,8 – 5,8 dan Jatim 5,3 – 6,3 persen.
Kalau prediksi itu tercapai, kesejahteraan akan lebih baik. Karena realisasi 2020 adalah, untuk kabupaten 2,1 persen, Kota Malang 3,38 persen dan Kota Batu 3 persen. Angkanya positip semua meski dihajar pandemi.
Optimisme Malang Raya adalah optimisme global karena dimulainya vaksinasi. Hampir semua negara, termasuk Indonesia, berencana memulai vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021 ini. Tenaga kesehatan (nakes) yang pertama divaksin. Ini menjadi awal momentum perbaikan ekonomi 2021. Game changer di tengah pandemi.
IMF mencatat, pada Oktober 2020 pertumbuhan ekonomi global, minus 4,4 persen. Lebih baik dibanding Juni yang minus 5,5 persen. Pada 2021 diyakini pertumbuhan ekonomi dunia akan rebound sebesar positif 5,2 persen.(ekn)
>>>>>> Selengkapnya Di Harian DIs Way Malang Post Edisi Senin (04/01)