TUTUP tahun malam nanti –pada kurun satu abad ini– pastilah akhir tahun yang beda; sunyi. Seabad lalu, Flu Spanyol juga memungkasi tahun dengan suasana batin ini.
Tiga Kepala Daerah Malang Raya akan tegas menegakkan jam malam selama 10 hari, sampai Jumat 8/1 2021. Giat apapun yang berpotensi ramai, dilarang dari jam 20.00 hingga 04.00. Mengikuti seruan jam malam Gubernur Jatim. Bagi wilayah manapun di Jatim yang merahnya membahayakan penyebaran covid-19, ditambah 7 hari, total jam malam bisa 17 hari.
Meneg BUMN Erick Tohir, Menko Perekonomian Hartarto dan Gubernur Khofifah mengajak seluruh warga menata diri, memulai tahun baru dengan niat kuat, fokus pada bidang kegiatan yang selama ini ditekuni. Menguatkan digitalisasi untuk sukses di tengah pandemi. “Kerja lebih keras, cari celah di tengah pandemi. Manfaatkan digitalisasi,” pesan Khofifah kemarin.
Pemuka Agama berpesan, justru di tengah sunyi, gairahkan diri untuk berserah diri. “Ikhlas, sandarkan semuanya pada Tuhan,” ujar KH M Fadhol Hija, Ketua MUI Kabupaten Malang. Selain itu, hindari kerumunan di masa pandemi, tingkatkan kualitas hidup, dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Juga, dalam berbangsa dan bernegara tetap meningkatkan dan merajut kebhinnekaan demi keutuhan NKRI.
Hal senada disampaikan Pendeta Gatut Budiono, Pendeta STT Satya Bhakti Malang, Supeno (FKUB Kabupaten Malang dari Budha), dan Bonsu Anton (Humas TITD Eng An Kiong Malang).
SELAMAT TAHUN BARU.
>>>>Selengkapanya Di Harian DIs Way Malang Post Edisi Kamis (31/12)