Malang – Diskumdag Kota Batu telah melakukan rapid test massal kepada PKL Alun-alun Kota Batu. Kini rapid test massal kembali dilakukan. Saat ini giliran menyasar seluruh pegawai UPT Pasar Besar Kota Batu.
Rapid test gratis itu berlangsung di Puskesmas Sisir, Kota Batu, Selasa (29/12) siang. Dari total 52 pegawai yang dijadwalkan melakukan rapid test. Hanya 38 orang saja yang datang mengikuti. Hasilnya, delapan pegawai dinyatakan reaktif.
Kepala Puskesmas Sisir, dr Yongki Orris membenarkan. Bagi yang reaktif, diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Selanjutnya, akan dilakukan tracing pergerakan beberapa hari belakangan ini.
“Sebelumnya, bulan Juli dan Agustus, kami telah melakukan rapid test kepada para pedagang Pasar Besar Batu. Juli, sekitar 300 pedagang yang mengikuti rapid test. Serta 400 pedagang mengikuti rapid test bulan Agustus,” ungkapnya.
Ini bertujuan memberi rasa aman kepada masyarakat. Harapannya, masyarakat tak khawatir saat berkunjung ke Pasar Besar Kota Batu.
“Untuk 14 orang yang belum menghadiri rapid test kali ini. Mereka akan menyusul. Namun waktunya masih masih belum ditentukan,” kata Yongki.
Hal serupa juga akan dilakukan kepada para pedagang PKL Alun-alun Kota Batu. Karena ada yang belum mengikuti rapid test, hari Minggu (27/12) lalu. Target 400-an pedagang, yang dilakukan rapid test. Tapi baru, 228 orang saja yang mengikuti. Hasilnya, 19 orang dinyatakan reaktif.
Kepala UPT Pasar Besar Kota Batu, Agus Suyadi mengatakan. Pihaknya akan terus melakukan antisipasi penyebaran covid-19. Bagi yang terpapar tidak diperbolehkan bekerja. Harus isolasi mandiri lebih dulu.
“Untuk yang reaktif akan kita lakukan swab. Bagi yang belum, akan kami rapid test susulan. Besok (30/12) ada 10 satpam. Saat ini sedang kerja shift malam. Mereka akan melakukan rapid,” jelasnya.
Melalui tindakan ini, para pengunjung dan pedagang pasar Besar Kota Batu semakin terlindungi.
“Kasihan jika tidak dilakukan kegiatan seperti ini. Karena mereka setiap harinya selalu bertemu dan bersentuhan dengan banyak orang. Sehingga sangat riskan terkena covid-19,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono menyatakan. Rapid test ini bukan karena akan menghadapi libur panjang saja.
Lebih dari itu, merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi penularan. Agar tak semakin menyebar luas. Maka, perlu pemantauan dini untuk mendeteksi. Agar bisa cepat ditangani
“Jadi, berpikirnya bukan melulu hanya ketika libur panjang ini saja. Yang jelas harus ada antisipasi dini. Bagaimanapun itu harus ada antisipasi. Agar virus ini tak semakin meluas,” katanya. (ant/jan)