Malang – Klaster perkantoran, tampaknya belum hilang. Bahkan kali justru bertambah parah. Dan tetap menimpa lingkungan Pemerintah Kota Malang. Jumlahnya mencapai 25 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hasil tes positif tersebut, didapatkan setelah dilakukan swab test secara periodik. Yang dilakukan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN). Diantaranya di Jalan Bingkil, Block Office dan beberapa kantor lain.
Hasilnya, ada 22 ASN di Dinas Perhubungan dan tiga ASN yang berkantor di blok office, terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil swab test, yang dilakukan empat hari lalu. Meski ada kasus itu, Pemkot Malang memastikan pelayanan di libur Tahun Baru tetap berjalan. Karena 22 pegawai Dinas Perhubungan yang terpapar Covid-19 tersebut, bukan petugas lapangan.
Akibat kejadian tersebut, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, langsung memerintahkan untuk melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di kawasan block office. Bahkan untuk sementara waktu, mulai 30 – 31 Desember 2020, block office ditutup pelayanannya.
‘’Kasus pertama yang terjadi tersebut, ada salah satu ASN yang awalnya merasakan hilangnya indera penciuman dan perasa. Tapi meski telah merasakan hal tersebut, ASN itu tetap masuk. Akibatnya, rekan satu ruangan di tempat dia bekerja, terpapar Covid-19. Itu setelah kita lakukan swab test. Satu ruangan ikut terpapar,’’ kata Sutiaji.
Atas kejadian itu, selain memerintahkan untuk sterilisasi ruangan, Sutiaji juga memerintahkan ASN di Dinas Perhubungan dan block office, untuk melakukan work from home (WFH). Namun terhadap ASN yang terkonfirmasi positif, Sutiaji melarang untuk melakukan Isolasi mandiri di rumah. Agar nantinya tidak menyebarkan virus ke anggota keluarganya di rumah. Isolasi bisa dilakukan di safe house atau di Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard.
‘’Kami meminimalisir isolasi mandiri. Karena Puskesmas nanti tugasnya malah keliling ke isolasi mandiri. Puskesmas juga harus memantau tiap hari perkembangan pasien Covid-19. Untuk itu, saya minta semuanya kemarin ke Safe House Kawi dan Rumah Sakit lapangan Ijen Boulevard,’’ jelas Sutiaji.
Sementara itu, terkait dengan banyaknya ASN di Dinas Perhubungan yang terkonfirmasi positif Covid-19, Sutiaji menyebut tidak akan menganggu persiapan pengamanan liburan Tahun Baru.
‘’Mereka ini (ANS Dishub, Red.) orang kantor. Bukan yang di lapangan. Jadi tidak mengganggu aktivitas di pos pelayanan dan pengamanan Natal dan Tahun Baru,’’ kata mantan anggota DPRD Kota Malang ini.
Kabag Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widianto juga membenarkan sekitar 22 pegawai Dinas Perhubungan Kota Malang, terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah puluhan pegawai terkonfirmasi positif, mereka langsung melakukan sterilisasi area perkantoran dengan menyemprot desinfektan. Kemudian bagi pegawai diminta untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
‘’Dari hasil swab itu memang ada sekitar 22 pegawai yang positif. Maka perlu dilakukan penaatan berkaitan dengan pelaksanaan kerja. Diantaranya adalah mengefektifkan pelaksaan WFH. Mengapa tidak kita lockdown, ya memang kita lakukan WFH itu. Karena bertepatan ini di penghujung tahun, harus kita meyelesaikan laporan-laporan,’’ tutur Nur Widianto.
Sementara itu hingga kemarin, sebanyak 3.645 orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang. Dari angka total tersebut, 2.933 pasien sudah dinyatakan sembuh. Sementara yang aktif sebanyak 354 pasien dan 358 orang meninggal dunia.
Itu berarti dalam satu hari, ada penambahan 35 pasien yang terkonfirmasi positif. Sedangkan pasien yang sembuh juga bertambah 31 orang. (jof/rdt)