Jakarta – Berbagai persiapan sebelum vaksin Covid-19 siap edar ke masyarakat terus dilakukan. Dengan mengedepankan aspek kehati-hatian dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Bio Farma juga terus bersiap dan memastikan, vaksin yang diproduksi akan terjamin aman dan terdistribusi dengan tepat sasaran.
‘’Sekarang yang kita lakukan adalah periode monitoring. Di mana sample darah dari masing-masing relawan, akan dites untuk menentukan titer antibodi. Setelah tiga bulan, kita laporkan hasilnya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sebagai bagian dari proses untuk mendapatkan emergency use authorization (EUA),’’ ujar Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma, saat Dialog Juru Bicara Vaksin Covid-19 bertema: Menjaga Kualitas Vaksin Aman Hingga ke Masyarakat, yang ditayangkan KPCPEN.
‘’Sampai saat ini, tidak ada kejadian-kejadian yang serius. Yang akan membuat uji klinik tahap tiga terevaluasi ataupun dihentikan. Sehingga izin dari Badan POM bisa keluar. Kita nanti bisa segera berikan program vaksinasi kepada masyarakat luas,’’ ujarnya
Selain mempersiapkan keamanan vaksin Covid-19, Bio Farma juga tengah mempersiapkan sistem distribusi vaksin ke seluruh Indonesia. Sistem distribusinya dengan memakai sistem digitalisasi, yang sudah dikembangkan.
‘’Dimana mulai dari pengemasannya nanti, kita kembangkan dengan sistem track and trace. Kita akan memberikan semacam QR code. Mulai dari kemasan yang primary, secondary, dan juga tertiary. Sehingga nanti vaksin ini benar-benar bisa kita pastikan akan diberikan kepada yang berhak untuk menerimanya,’’ ujar Honesti Basyir.
Untuk menjaga mutu vaksin tersebut tetap baik hingga ke masyarakat nanti, Bio Farma juga telah menyiapkan sistem pemantauan suhu pada kemasannya. Guna memastikan selama proses distribusi, vaksin tersebut disimpan pada suhu yang standar. Yakni dua sampai delapan derajat celcius.
‘’Jadi nanti kalau seandainya, ada kejadian luar biasa, di mana penyimpanannya itu di luar dua dan delapan derajat celcius, itu akan segera diberikan notifikasinya. Kita bisa lacak lokasinya ada di mana. Sehingga akan kita lihat, kalau memang masih sesuai dengan standar vaksinnya akan tetap kita berikan. Tapi, kalau seandainya di luar standar, akan ditarik. Kita ganti dengan vaksin yang baru,’’ jelas Honesti Basyir.
Semua distribusi rantai dingin, kata dia, juga akan dilengkapi dengan GPS. Untuk menentukan, vaksin itu nanti akan sampai di daerah tujuannya. Karena distribusi adalah suatu hal yang sangat vital dalam proses vaksinasi ini. Untuk memberikan jaminan, masyarakat mendapatkan vaksin yang bagus.
Dalam persiapan distribusi ini, Bio Farma bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Telkom Indonesia, yang sudah mengembangkan sistem integrasi satu data. Dalam masing-masing vaksin, sudah ada kode tertentu. Kode itulah yang akan dikomunikasikan dengan sistem integrasi satu data. Nantinya ada data-data tertentu seperti vaksin ID yang ada di vial-nya vaksin itu sendiri. Juga customer ID, nanti yang disesuaikan dengan data KTP ataupun data yang ada di Dukcapil.
‘’Jadi nanti akan memastikan, vaksin nomor tertentu diterima oleh masyarakat ataupun orang dengan nomor KTP tertentu,’’ kata Honesti Basyir.
‘’Sebagai masyarakat yang baik, sudah seharusnya kita sama-sama mendukung program vaksinasi. Para peneliti dan ilmuwan telah berupaya keras demi menjamin keamanan dan mutu vaksin COVID-19 yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Juga tidak berhenti menjalankan perilaku Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak (3M), sampai setelah program vaksinasi nanti diberikan,’’ tutupnya. (* rdt)