Tahun baru saat ini tentu berbeda dengan tahun yang kemaren, hal ini disebabkan meningkatnya kasus secara signifikan terindikasi covid-19 yang masih berdansa diatas permukaan dunia. Pemerintah memutuskan dalam rapat koordinasi (Rekor) penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali melarang mengadakan kerumunan pasca libur Natal dan tahun baru. Menurut informasinya, ketika berpesta dan membuat kerumunan pada malam pergantian tahun akan dibubarkan pihak kepolisian. Menurut Luhut B. Pandjaitan penanganan Covid-19 meminta agar implementasi pengetatan dapat di mulai pada tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Langkah ini merupakan upaya dalam menciptakan serana alternatif pencegahan. Karena penyakit menular ujung tombaknya ada pada komunitas atau kerumunan.
Hari berganti bulan, bulan bergannti tahun tanpa terasa sebentar lagi hari Natal Dan Tahun baru, bulan dimana libur panjang kita nanti. Akan tetapi, sangat disayangkan pandemi Covid-19 masih bercanda rua mentertawakan kita disaat dunia sedang menangis. Rencana keluar mesti difikirkan melihat ganasnya virus ini. Maka dari itu, melihat kondisi yang tidak kondusif, masyarakat dianjurkan untuk lebih Stay at home mengurungkan niat berlibur di akhir bulan.
Ada baiknya jika habiskan masa liburan di rumah saja guna mentertawakan Corona Virus disease 2019 sebagai celaan atas kegagalannya yang sudah direncanakan untuk menyerang ketika berkerumunan. Dengan tetap dirumah sudah mengurungkan niat Corona yang sudah tidak sabar menyerang kita serta menyelamatkan jutaan umat.
Melihat ganasnya virus Covid-19 Dilansir JawaPos.com yang di teliti oleh peneliti AS bahwa ganasnya Covid-19 tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga menyerang organ lain salah satunya otak. Serangan virus pada otak memberi efek neurologis (saraf) yang aneh. Efek lain ketika virus ini menyerang otak maka orang tersebut akan menyebabkan stroke, kejang, dan pembengkakan. Dengan ini. Stay at home adalah kunci utama agar tidak terjadi paparan virus yang lebih banyak lagi kepada kita, karena akan memper buruk kondisi Covid-19 apabila terus menerus terpapar virus.
Berlibur Dari Rumah
Dengan datangnya revolusi digital, perubahan dari teknologi mekanik dan elektronek analog ke teknologi digital yang terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini membuat semua terkesan mudah, menarik, dan nikmat. Percepatan dan kecepatan informasi berlarian dihadapan kita. Setiap detik kita bisa melihat bagaimana perkembangan yang terjadi. Dengan melalui dunia digital, kita sudah disuguhkan berbagai varian rasa baik di televisi, seluler, maupun internet yang bertumpah ruah. Setiap detik kita bisa melihat bagaimana dunia hadir mengelilingi kita. Saat ini, internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan kita. Perkembangan era saat ini sangat membantu meberikan kemudahan layanan yang cukup. Berbagai kemudahan layanan dan cakupan tampa batas. Dengan ini kita bisa memanfaatkan liburan kita dirumah tampa harus keluar rumah.
Artinya melalui dunia digital, kita sudah bisa merasakan apa yang rasakan oleh orang lain. Dengan dunia digital, apa yang diketahui oleh orang, kita juga mengetahuinya. Dengan dunia digital, apa yang dinikmati oleh orang lain tentang indahnya pemandangan. Kita juga bisa menikmati indahnya pemandangan yang dirasakan oleh orang lain meski menggunakan virtual.
Liburan tidak harus jalan-jalan atau bepergian. banyak hal yang perlu kita lakukan dengan berlibur dari rumah. Stayvacation atau berlibur dirumah dinilai paling aman. Karena, mengantisipasi terjadinya kalster baru penularan Covid-19. Dirumah juga bisa membuat pikiran fresh, artinya dengan kemajuan teknologi yang serba canggih, kita bisa refreshing melalui virtual ketempat-tempat wisata yang kita inginkan, atau menonton konser musik bagi yang suka musik dan bermain dengan keluarga.
Dimomen yang kita tunggu ini, Natal dan Tahun Baru akan terasa mengasyikkan meski kita rayakan dari rumah. Karena rencana holiday kita ke pantai, Danau, Ngarai Sianok, Candi dan tempat-tempat hiburan lainnya akan terobati dengan menggunakan handphone kita yang kita miliki. Kita bisa searching tempat-tempat yang kita suka dan merasakan indahnya di layar ponsel kita.
Penulis : Hinifuddin Musa
( Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang )