Batu – Meski sepanjang tahun 2020 ini, kondisi lebih didominasi pandemi Covid-19. Tak berarti menyurutkan prestasi atlet-atlet Kota Batu. Untuk menorehkan prestasi. Baik di kancah nasional maupun daerah. Bahkan disituasi pandemi seperti ini, atlet Kota Batu mampu berprestasi. Persembahkan 51 mendali. Bagi Kota Apel tercinta. Diperoleh 43 atlet, dari delapan cabang olahraga (cabor).
‘’Delapan cabor itu, paralayang, wushu, karate, jujitsu, tinju, bulu tangkis, tenis meja dan tenis lapangan,’’ ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu, Mahfud, Senin (28/12).
Dari 51 mendali itu, ada delapan mendali yang direbut pada even tingkat nasional. Salah satunya disabet cabor wushu. Lima atlet wushu asal Kota Batu, mengikuti International Virtual Wushu Championship, yang diselenggarakan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI).
Kelima atlet tersebut, mempersembahkan tujuh medali. Dua medali emas, satu medali perak dan empat medali perunggu. Prestasi tersebut membuktikan, meskipun dalam situasi pandemi, atlet-atlet Kota Batu, tetap dapat menuai prestasi. Para atlet berprestasi itu, mendapatkan total bonus sebesar Rp.103,5 juta dari KONI Kota Batu.
Sementara itu, untuk menyongsong tahun 2021 mendatang. KONI Kota Batu mengajukan anggaran Rp 8.8 miliar kepada Pemkot Batu. Anggaran itu, digunakan untuk menggelar Pekan Olahraga Kota (Porkot) Batu ke-6. Juga pengadaan sarana olahraga untuk 32 cabor.
‘’Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk akomodasi atlet, yang mengikuti Puslatda Kota Batu. Untuk menyongsong Porprov di tahun 2022 mendatang. Tak hanya itu, anggaran juga akan digelontorkan kepada atlet yang berprestasi. Sebagai bonus,’’ beber Mahfud.
Pada 2021 mendatang, KONI Kota Batu menyiapkan anggaran bonus kepada atlet berprestasi sebesar Rp. 400 juta. Tak berhenti disitu, bagi Pencab (Pengurus Cabang Olahraga) yang memiliki banyak atlet berkualitas, serta berprestasi, berkesempatan mendapat anggaran yang besar. Untuk cabor range 1, bisa mendapat anggaran sebesar Rp 70 juta.
‘’Anggaran untuk satu cabor tergantung torehan prestasinya. Satu cabor bisa mendapat anggaran dari Rp 40 juta hingga Rp 70 juta,’’ tuturnya.
Mahfud menambahkan, untuk tahun 2021, anggaran sebesar Rp 700 juta, diajukan untuk membiayai peningkatan kualitas cabor. Seperti misalnya, pengadaan alat-alat latihan.
‘’Sistemnya, mereka mengirimkan proposal anggaran. Untuk disetujui atau tidaknya, menjadi pertimbangan kami,’’ imbuhnya.
Sedangkan untuk menyambut Porprov 2022 mendatang, yang seharusnya digulirkan pada tahun 2021 nanti. Namun mundur karena adanya pandemi. KONI Kota Batu telah lakukan sejumlah persiapan.
‘’Salah satu persiapan yang kami lakukan, yakni melakukan tes dan pengukuran olahraga. Seperti contohnya uji VO2Max dan sejumlah uji fisik lainnya,’’ ujarnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh, kualitas fisik para atlet Kota Batu. Yang berjumlah kurang lebih 100 atlet dari 19 cabor prestasi. Yang akan turun pada Porprov 2022 mendatang.
Kata Mahfud, tes pengukuran itu dilakukan menggandeng Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM). Data yang didapat, dievaluasi secara akurat bagi masing-masing cabor.
‘’Apalagi Porprov mendatang, kami menargetkan minimal 10 medali emas. Atau masuk dalam 10 besar klasemen akhir juara umum,’’ harapnya.
Tak lupa dirinya bersyukur, selama pandemi ini, tidak ada atlet, pelatih serta pengurus cabor di Kota Batu yang terpapar Covid-19. ‘’Untuk selanjutnya kami berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga aktivitas latihan bisa berjalan maksimal,’’ pungkasnya. (ant/rdt)