Malang – Sofian Kurniata, ST.MM adalah pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh oleh dokter beberapa bulan terahir. Sepanjang menjalani perawatan, dia merasakan betul bagaimana pentingnya dukungan saudara dan teman untuk proses sembuh ini.
“Jangan kucilkan pasien positif Covid. Mereka semua butuh support. Para pasien Covid itu bukan hanya sakit fisik, tetapi juga psikis. Support kita itu membantu mengobati psikis mereka,” kata Sofian Kurniata saat dihubungi DI’s Way Malang Post, Minggu (27/12).
Kebetulan beberapa keluarga Sofianmerupakan seorang dokter. Profesi Sofian juga berhubungan dengan medis. Beberapa hari lalu, keluarga dan kerabat Sofian total 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebanyak tujuh orang dirawat dirumah sakit (RS) karena klinisnya memburuk. Sedanglima orang menjalani isolasi mandiri dirumah karena klinisnya tak terlalu buruk dan orang tanpa gejala (OTG).
Catatan yang perlu dipahami, tujuh keluarga dan kerabatnya yang dirawat di RS bukan hanya usia tua dan bukan komorbid. Bahkan, klinis yang buruk adalah ipar Sofian yang berusia 31 tahun. Dia tidak punya penyakit bawaan.
Pengalaman lelaki yang hobi bersepeda itu memberinya tekad. Jika diberi kesempatan sembuh, dia berupaya akan berbuat lebih untuk orang lain. Keinginan itu akhirnya dia wujudkan. Begitu mendengar terapi plasma konvalesen bisa menjadi alternatif penyembuhan, Sofian sebagai seorang penyintas langsung bersedia menjadi pendonor.
Setiap penyintas bisa mendonorkan plasmanya hingga berkali-kali. Tergantung kadar antibodinya apakah masih cukup kuat untuk didonorkan. Sebelum donor, dilakukan screening dulu. Diambil sample darahnya untuk cek kadar antibodi.
Dua pekan lalu Sofian donor plasma. Sesuai jadwal, minggu ini Sofian waktunya donor plasma kali kedua. Hari Senin (21/12) lalu di-screening, ternyata kadar antibodi masih cukup kuat untuk didonorkan lagi. Akhirnya hari Rabu (23/12) Sofian donor plasma lagi.
“Alhamdulillah menghasilkan 900ml plasma konvalesen. Jika ditotal donor plasma pertama dan kedua, maka sudah menghasilkan 1.800ml. Secara teori, jumlah ini bisa digunakan untuk mengobati 4-5 pasien.
Dokter yang mengambil plasma darah Sofian mengatakan bahwa banyak pasien yang membutuhkan plasma.Tetapi, kini masih sangat sedikit penyintas Covid-19 yang menjadi donor.
Menurut pengalaman Sofian, sejumlah penyintas takut menjadi donor karena berpikir antibodinya akan berkurang, takut sakit, hingga trauma datang ke RS. Padahal, terapi plasma konvalesen memberi kesempatan sembuh lebih besar bagi banyak orang.
Karena itu, Sofian mengajak semua penyintas Covid-19, untuk menyempatkan donor plasma darahnya. “Mari berjuang menghadapi pandemi ini semampu kita. Berjuang dengan cara masing-masing. Kalaupun teman-teman bukan penyintas , masih banyak yang bisa dilakukan untuk membantu. Salah satunya dengan cara memberikan informasi ke teman, keluarga, rekan kerja perihal pentingnya donor plasma konvalesen,” pungkas Sofian Kurniata. (roz/ekn)