Batu – Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Batu, mengikuti rapid test massal. Dilakukan oleh Pemkot Batu, melalui Diskumdag dengan menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu.
Rapid test massal itu dilakukan, karena kawasan Alun-alun Kota Batu, selama ini menjadi tempat favorit bagi para wisatawan. Untuk menghabiskan waktu. Kondisinya menjadi sangat riskan terjadinya penularan Covid-19. Apalagi saat ini sudah masuk pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Adanya rapid test massal itu, merupakan instruksi langsung Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Ditunjukan langsung kepada Diskumdag Kota Batu. Sebagai OPD yang membidangi PKL yang ada di Alun-alun Kota Batu.
Instruksi Walikota untuk melakukan pemantauan dan deteksi dini penularan Covid-19. Langsung ditindak lanjuti dengan menggelar rapid test. Yang berlangsung di Pasar Panggung, Alun-alun Kota Batu, Minggu (27/12).
Pelaksanaan rapid test kepada PKL di Alun-alun Kota Batu itu, dikoordinir oleh Puskesmas Sisir. Karena lokasi pelaksanaannya berada di wilayah Kelurahan Sisir, Kota Batu.
‘’Pelaksanaan rapid test massal ini berlangsung sekitar lima jam. Dimulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00. Dan semuanya gratis,’’ Ujar Ketua Satgas Covid-19 Puskesmas Sisir, dr Antonia Junia.
Untuk nakes yang terlibat pada rapid test massal ini, kata dia, ada 10 nakes yang dilibatkan. Berasal dari Puskesmas Sisir, Puskesmas Bumiaji, Puskesmas Junrejo, Puskesmas Batu, serta Dinkes Kota Batu. Selain itu ada satu ahli teknologi laboratorium medis (ATLM) untuk membaca hasil rapid test.
‘’Rapid test ini dilakukan dengan tujuan, untuk menjamin agar wisata Kota Batu tetap aman dan nyaman,’’ jelasnya.
Sayangnya rapid test yang ditargetkan untuk 400 pedagang itu, hanya diikuti 225 orang pedagang. Dengan menunjukkan hasil, 20 orang dinyatakan reaktif Covid-19. Mereka yang dinyatakan reaktif Covid-19 itu, diharuskan isolasi mandiri selama 14 hari.
‘’Jika selama melakukan isolasi mandiri mengalami keluhan, Bisa periksakan diri ke puskesmas terdekat. Selain itu, kami juga telah melakukan pendataan identitas para PKL. Dengan tujuan untuk memudahkan tracing jika sewaktu-waktu diperlukan,’’ bebernya.
Sementara itu Kadiskumdag Kota Batu, Eko Suhartono menyampaikan, pihaknya meminta kepada seluruh PKL Alun-alun Kota Batu, untuk patuh mengikuti pelaksanaan rapid test. Dengan jumlah delapan paguyuban dan 480 pedagang PKL.
‘’Dilakukannya rapid test ini, bukan karena menghadapi libur panjang. Lebih dari itu, merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi penularan agar tak menyebarluas. Oleh sebab itu, perlu pemantauan dini untuk mendeteksi, agar bisa cepat ditangani,’’ bebernya.
Jadi, lanjut Eko, berpikirnya bukan melulu hanya ketika libur panjang ini. Yang jelas harus ada antispasi dini. Bagaimanapun itu harus ada antisipasi.
Dirinya menegaskan, bagaimanapun pedagang harus menyadari, saat ini sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. Pedagang dan pembeli harus mematuhi protokol kesehatan di masa adaptasi ini.
Apalagi bagi para pedagang makanan. Yang sangat diharuskan untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan pihak Diskumdag, juga telah memberikan sarana berupa wastafel di sekitaran alun-alun Kota Batu. Dengan tujuan agar para pembeli dan pengunjung, bisa lebih mudah untuk mensterilkan tangan.
Sementara itu, untuk teknis penanganan orang yang reaktif Covid-19, Eko menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis.
‘’Nanti kajian dari dokter dan arahannya untuk yang reaktif Covid-19 seperti apa. Karena reaktif Covid-19 kan belum tentu positif Covid-19,’’ ujarnya. (ant/rdt)