Surabaya – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, optimistis bahwa Indonesia, khususnya Jatim, bisa menjadi eksportir makanan halal atau halal food terbesar di dunia. Hal itu diperkuat peran Pondok Pesantren (Ponpes) bersama para alumninya melalui gerakan One Pesantren One Product (OPOP).
“Kita ini negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Tetapi untuk halal food ternyata saat ini kita merupakan importir halal food terbesar di dunia. Maka lewat peran OPOP ini, mari mengubah dari importir menjadi eksportir halal food,” kata Khofifah saat membuka ekspo OPOP Jatim di Maspion Square, Surabaya, Jumat (18/12).
Gubernur Khofifah menyatakan, ekportir halal food bisa diwujudkan melalui sinergi bersama antara pesantren, pemerintah, sekror swasta, lembaga strategis seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jaringan diaspora dan alumni pesantren yang sangat luas. Ini diharapkan bisa membalik dari importir menjadi eksportir makanan halal terbesar di dunia.
“Saya rasa kita memiliki energi dan potensi untuk itu. Karena itu, sinergitas dengan ponpes menjadi salah satu kekuatan yang perlu mendapatkan pendampingan berkelanjutan,” terangnya.
Menurut Khofifah, terdapat sebuah potensi besar yang dimiliki pesantren, termasuk ekosistemnya. Pesantren memiliki santri beserta alumninya. Alumni pesantren tersebar se-Indonesia, dan memiliki jejaring yang diharapkan menjadi potensi besar di negara yang umat Islamnya terbesar di dunia ini.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, lanjut Khofifah, ponpes perlu pendampingan. Terutama pada aspek pengelolaan keuangan dan jejaring pasar seperti dari OJK dan BI.
Tak hanya itu, jika membutuhkan akses permodalan terdapat Himpunan Bank Nagara (Himbara) yang di dalamnya terdapat Bank Mandiri, BNI, BRI sampai Bank Jatim. “Kami ingin semua berseiring seperti tagline OPOP, Pesantren Berdaya, Masyarakat Sejahtera,” ujarnya.
OPOP Expo tahun ini merupakan tahun kedua. Tercatat saat ini telah tergabung 350 pesantren dengan 350 produk . Ditargetkan pada tahun 2023 akan tercapai 1.000 produk.
Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, yang juga ketua tim penguatan dan pengembangan OPOP mengatakan, OPOP Expo 2020 kali ini dilaksanakan 18 – 20 Desember 2020 di Atrium Maspion Square Surabaya secara Hybrid (online dan offline). Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan Launching Aplikasi OPOP Mart Online yang diharapkan menjadi babak baru kebangkitan ekonomi UMKM berbasis pesantren. Saat ini, aplikasi online mart sudah dapat diunduh melalui play store.
“Tak hanya itu, kegiatan hari ini juga diikuti di Ponpes Sidogiri Pasuruan, Ikatan Pondok Pesantren dan Diaspora yang berdomisili di Turki, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Rusia hingga Madagaskar,” ungkapnya. KH Mutawakkil Allallah, pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong – Probolinggo, dalam sambutan secara virtual menyampaikan apresiasi atas program Pemprov Jatim yang mengihtiarkan pesantren menjadi pelaku ekonomi melalui OPOP. (azt/ekn)