Batu – Permasalahan stunting harus ditekan. Agar tak makin tinggi kasusnya. Pemkot Batu kampanyekan Gemar Makan Sayur. Tujuannya, agar kebutuhan gizi terpenuhi. Jika kekurangan gizi (malnutrisi), bisa menjadi gangguan kesehatan.
Lantaran tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup. Padahal, tubuh membutuhkan agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Pernyataan ini diungkapkan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko.
Selain kampanye makan sayur, dia membeberkan: Jika selama pandemi covid-19 ini, sektor ketahanan pangan terancam krisis. Serta komoditi pangan yang selama ini bergantung pada negara lain juga bisa saja terhenti.
Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian telah menggalakkan produktivitas pertanian. Memanfaatkan lahan aset yang tak dipakai. “Sejak September. Sesuai instruksi Presiden dan Kementerian Pertanian. Daerah-daerah di Indonesia perlu digalakkan. Agar menanam bahan pangan pengganti padi,” katanya.
Ini juga bisa membantu stabilitas ketersediaan pangan. Malaysia saat ini, sudah tidak mengekspor beberapa komoditi hasil pertaniannya ke negara lain. Ini dikhawatirkan jika China (Tiongkok) dan Thailand melakukan hal yang serupa. Maka, dia minta ke semua Camat. Agar memanfaatkan lahan aset Pemkot untuk pertanian.
Saat ini, aset lahan pertanian ada di tiga wilayah. Kelurahan Dadaprejo 5,5 hektar. Songgokerto 3 hektar. Oro-Oro Ombo 2000 meter. “Maka tidak usah menyewa. Karena itu semua untuk kebaikan bersama. Daripada kekurangan bahan pangan, lebih baik kelebihan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Batu Sugeng Pramono menjelaskan: Pemanfaatan lahan aset itu, digunakan untuk usaha tani pangan alternatif. Menghasilkan panen umbi-umbian.
“Seperti ketela pohon, ubi jalar, porang, talas, uwi, bentul dan beberapa jenis sayuran. Tujuan penganekaragaman pangan selain beras. Penanaman umbi tersebut rata-rata sudah mulai dilakukan September,” ujarnya.
Masih ada beberapa kawasan hutan yang dapat dimanfaatkan hal serupa. Kelompok LMDH bisa menggunakan untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di Kota Batu.
“Terdapat 6 LMDH yang telah melakukan hal tersebut. Contohnya seperti di Desa Tulungrejo, Sumberbrantas, Gunungsari, Giripurno, Sumbergondo dan Desa Punten,” bebernya.
Mengenai gerakan tersebut, kata dia, juga melakukan gerakan gemar makan sayur. Menurutnya, tengah memberikan sejumlah 250 paket sayuran kepada masyarakat yang mengalami permasalahan stunting.
“Gerakan ini kami galakkan dengan tujuan. Agar kebutuhan gizi terpenuhi dan permasalahan stunting teratasi,” tutupnya. (ant/jan)