
Malang – Dampak pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pemenuhan nutrisi. Terutama bagi anak-anak. Harus diakui, masa pandemi, menjadi tantangan besar bagi seluruh keluarga dalam menyediakan makanan bergizi dan seimbang.
Di sisi lain, masih banyak yang tidak menyadari, bahwa syarat generasi emas nanti yang unggul adalah dengan melakukan investasi yang benar bagi ibu dan anak di aspek nutrisi. Karena itu, di masa pandemi pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemnkes) dan pemerintah daerah telah mengupayakan tambahan asupan nutrisi bagi masyarakat yang memerlukan. Terutama pemberian makanan sehat dan seimbang.
Hal ini untuk menghindari adanya generasi pandemi sebagaimana terjadi pada saat krisis ekonomi 1997/1998. Yaitu, terjadi peningkatan angka malnutrisi.
Pemerintah melalui Kemenkes pun telah membuat panduan Gizi Seimbang di Masa Pandemi Covid-19. Ditujukan untuk ibu hamil dan balita yang tinggal di zona merah Covid-19.
“Untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini, diperlukan adanya panduan gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19. Panduan ini berisi tentang cara melindungi keluarga dari penularan virus corona, dan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang,” ujar Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes dr. Rr. Dhian Probhoyekti dikutip dari sambutannya di buku panduan, Selasa (8/12).
Dhian menjelaskan, Covid-19 bisa dicegah dengan makanan gizi seimbang. Karena itu, ia mengajak agar keluarga , terutama ibu hamil, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sehat. Sebab, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan risiko penyakit kronis dan penyakit infeksi.
Kemudian, penting untuk mencoba berbagai masakan dan makanan saat di rumah, untuk memastikan keluarga tidak menjadi bosan dengan makanan yang sama. Hal lain, konsumsi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan.
Juga, selalu batasi pemakaian gula, garam dan lemak. Adapun batasan asupan gula dalam sehari adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan, batasan lemak 5 sendok makan atau 67 gram minyak, dan garam maksimal 1 sendok teh atau 5 gram.
Konsumsi suplemen multivitamin jika diperlukan. Kemudian, hindari rokok dan minuman beralkohol. Istirahat teratur dan tidur yang cukup. Rileks dan kendalikan emosi.
“Melakukan aktivitas fisik, tetapi jangan berlebihan. Karena, olahraga atau aktivitas fisik harus dilakukan dengan intensitas ringan atau sedang, untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” ujar Dhian.
Selain itu, pastikan juga keamanan pangan, dengan mengacu sesuai standar World Health Organization (WHO), antara lain cuci bersih tangan dengan sabun di air mengalir sebelum menyiapkan makanan atau bahan makanan dan mencuci bahan makanan yang akan diolah.
Pisahkan penyimpanan serta bedakan pisau dan talenan, untuk bahan makanan mentah dengan makanan matang. Memasak dengan benar dan matang, terutama bahan makanan protein hewani. Kemudian, simpan makanan matang pada suhu yang tepat dan aman.
Kemenkes mengingatkan, sebagaimana sudah disampaikan oleh Unicef bahwa semua pihak, perlu menyelamatkan anak dari paparan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19.(idp/ekn)