Malang – Bukan guru honorer, melainkan bekerja serabutan, Muhammad Guffron alias Gepeng. Tercatat sebagai warga Jl Sunan Ampel RT 05 RW 01, Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, hilang sejak Selasa (8/12/) malam.
Ini disampaikan Kades Bulupitu, Abdurrahman kepada sejumlah relawan yang mencari klarifikasi. Ditemui pula, M Suid, saksi mata. Sehari sebelum Guffron hilang. Dari keterangan saksi-saksi, ada gejala depresi dialaminya.
“Sejak pagi sampai malam. Ke sini. Bilangnya takut. Takut. Tapi tidak jelas kenapa. Saya sarankan juga ke balai desa. Dia akan bercerai. Saya nasehati agar tidak aneh-aneh, kasiham anaknya masih kecil, 10 tahunan,” cerita Suid.
Siang, Guffron sempat ke balai desa. Kemungkinan untuk menerima panggilan terkait proses perceraian. Sebab itu, ia membawa akta nikah. Setelahnya, pukul 14.00, ia ke rumah Kamsari, pamannya.
“Di rumah paman, dia sembelih anak ayam kecil pakai bodeng. Ditanya buat apa, dia gak jawab jelas. Dia sempat mengaji juga. Guffron kerjanya serabutan. Dia ngaku takut. Takut dikeroyok, tapi gak jelas kenapa,” cerita Abdurrahman.
Sore itulah, kemungkinan Guffron menyayat tangannya. Kata Suid pakai silet. Di pergelangan tangan kiri. Sesudahnya, Guffron pergi ke rumah Suid. Lalu malamnya entah kemana.
Rabu pagi, barulah berbagai dugaan muncul. Termasuk Guffron melompat ke Sungai Brantas di Jembatan Sukonolo – Blobo Kepanjen. Sepeda BMX terparkir. Ada akta surat dan hanya satu sandal. (san/jan)