Malang – Rasa gembira dan bahagia menyelimuti enam orang penyandang disabilitas. Sebab, di antara mereka sukses mencapai Puncak Batu Tulis Gunung Kawi setinggi 2.603 mdpl. Prestasi yang sangat luar biasa. Sebab, jalur pendakian ini terbilang sangat ekstrim.
Pendakian ini dalam rangka Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2020. Para disabilitas yang mendaki terdiri seorang tuna rungu, dua difabel fisik, tiga tuna netra, seorang paramedis, tiga kader posyandu disabilitas, dua orang pernah mengalami kusta (OYPMK). Mereka didampingi empat orang dari Timsus Pendaki Lingkar Sosial Indonesia (Linksos).
“Kami merintis kelompok difabel pendaki gunung dengan timsus pendaki linksos. Idenya dari difabel itu sendiri. Kami berupaya aktif guna menghapus stigma negatif dan diskriminasi penyandang disabilitas,” ungkap Ken Karta, pendiri Linksos kepada DI’sWay Malang Post, kemarin.
Menurut Ken, penyandang disabilitas sering dihadapkan diskriminasi dan stigma miring. Anggapan, difabel tidak bisa naik gunung. Tuna netra disepelekan tidak mungkin mendaki. Terlebih jalur pendakian yang terbilang ekstrim.
“Kami ingin mendaki gunung yang lebih tinggi. Sudah tersaring 12 orang. Kami sudah pernah ke Gunung Banyak, Gunung Butak. Selain meningkatkan imun, singkirkan stigma, juga promosikan olahraga bagi penyandang disabilitas,”ujar Ken.
Selain kegiatan itu, Linksos juga membantu OYPMK. Menurut Ken, OYPMK mengalami stigma double. Kusta merupakan penyakit menular dengan stigma tinggi penderitanya kerapkali dikucilkan.
Bersama mitra Linksos dari Nguling Pasuruan, digelarlah pendakian. Ada 2 orang yang kualifikatif dapat mengikuti pendakian Gunung Kawi. Terbentuklah timsus. “Peminatnya cukup banyak. Sebenarnya mimpi mendaki gunung. Bukan milik orang lain,tetapi juga difabel,” ujar Ken.
Dijelaskan Ken, selain didampingi tim khusus, demi keselamatan dan keamanan, ada tahapan pelatihan. Apalagi, jalur menuju Puncak Batu Tulis Gunung Kawi terbilang ekstrim. Tidak semua pendaki bisa sampai di Puncak Batu Tulis berketinggian 2.603 mdpl.
Diceritakan Ken, dari 16 orang, enam diantaranya berhasil mencapai Puncak Batu Tulis. Meliputi dua orang disabilitas netra, seorang OYPMK, serta 3 pendamping. Sedang 10 orang lainnya bertahan di ketinggian 2.400 mdpl atau di atas Pos 3. Sebab, dari titik ini jalurnya sangat ekstrim. Untuk mendaki perlu bantuan tongkat dan tali, Bahkan, pada beberapa titik pendakian orang harus merangkak.
Struktur tanah yang berpasir dan berbatu sebesar tiga kepalan tangan orang dewasa menyebabkan bebatuan mudah longsor, dan licin ketika terkena air hujan.Demi keamanan pendaki memilih menyudahi pendakian. Proses turun gunung pun tidak mudah. Beberapa pendaki pada beberapa titik memerlukan bantuan pantat alias ngesot.
Total waktu dari base camp hingga ke puncak sekira 8 jam. Namun, dalam praktiknya sulitnya jalur pendakian menyebabkan sebagian pendaki menghabiskan waktu hingga tiga hari. Seluruh anggota tim dalam kondisi sehat selamat. (san)
2 thoughts on “Ketika Difabel Taklukkan Puncak Kawi”