Batu – Meski masih dilanda badai pandemi. Ditambah lagi Kota Batu menyandang zona merah Covid-19. Jambore Desa Wisata yang dilaksanakan di Jatim Park 3 Kota Batu berjalan lancar. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Jambore ini diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jatim. Event tahunan ini berjalan sejak 2018. Tahun ini diikuti 38 kabupaten/kota se Jatim. Khusus tahun ini, para peserta sebelum melakoni jambore harus rapid test terlebih dahulu. Sebab, masih masa pandemi.
Ini bertujuan apabila terdapat peserta yang terindikasi Covid-19, bisa langsung diberi tindakan. Dengan harapan tak menular ke peserta lain. Apalagi, jika sampai menular ke pengunjung hingga menimbulkan klaster baru, bisa bahaya.
Pada kegiatan ini, setiap kabupaten/kota wajib mengirimkan perwakilannya. Yang terdiri dari pengurus kelompok sadar wisata (pokdarwis). Selain itu juga diikuti tampilan-tampilan potensi wisata dari perwakilan desa setiap kabupaten/kota.
Pada penutupan Jambore Desa Wisata 2020 ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir secara virtual. Ia menyampaikan, adanya desa wisata dapat memberi manfaat dan pengaruh pada sektor-sektor lainnya. Salah satunya terhadap kemajuan UMKM yang sudah tentu akan berdampak pada serapan tenaga kerja.
“Kami berkeinginan, pangsa pasar yang dijalankan para pelaku UMKM harus menjadi perhatian terbesar. Ini bertujuan untuk membuka peluang pemasaran,” ujarnya.
Karena itu, Khofifah berkeinginan untuk setiap pembelanjaan dengan anggaran lebih dari Rp 2,5 miliar, wajib menyerap produk UMKM. Selain itu dengan adanya event ini, diharapkan bisa saling mengkaji dan menguatkan antar desa wisata di Jawa Timur, sehingga mampu memberikan multiplayer efek untuk sektor lain.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Sinarto, mengatakan Jambore Desa Wisata ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Selain itu, seluruh peserta undangan juga diwajibkan mengikuti rapid test terlebih dahulu.
“Pada jambore tahun ini, diisi dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari lomba video kreatif, pameran, sarasehan, presentasi, dan diskusi bisnis. Selain itu juga di-launching program baru yakni, Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera (Dewi Cemara),” bebernya.
Dikatakan Sinarto, terdapat 479 desa wisata di Jatim. Dengan harapan, melalu jambore ini bisa semakin memaksimalkan potensi dan kearifan lokal setiap daerah, sehingga dapat mengangkat destinasi wisata pada setiap desa. Dengan tujuan akhir ekonomi masyarakat berbasis pariwisata mampu berjalan baik dan maksimal.
“Maju terus pariwisata Jawa Timur. Bersama pokdarwis, mengangkat ekonomi kerakyatan, memperkokoh ekonomi bangsa,” tandasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, dengan adanya event itu pastinya akan berdampak dan ikut mempromosikan pariwisata Kota Batu. Dengan begitu, dapat membantu dalam menggeliatkan pariwisata Kota Batu.
Selama ini Dinas Pariwisata Kota Batu konsen terhadap pengembangan potensi di tiap-tiap desa/kelurahan. Potensi-potensi itu terus dieksplorasi hingga menjadi daya tarik suguhan desa wisata. Menurutnya, desa wisata menjadi prioritas pembangunan Kota Batu yang bermuara untuk terwujudnya visi ‘Desa Berdaya, Kota Berjaya’ (ant/ekn)