
SOLUSI AKHIR TAHUN: Walikota Batu Dewanti Rumpoko melakukan persiapan kunjungan wiasata akhir tahun bersama PHRI. (Foto: Ananto/HARIAN DI’S WAY MALANG POST)
Batu – Liburan akhir tahun sebentar lagi. Sudah tentu, Kota Batu sebagai Kota Wisata akan digeruduk pelancong. Apalagi libur akhir tahun ini, ditambah libur lebaran. Sudah pasti akan semakin panjang.
Dipastikan gelombang kunjungan wisatawan akan melonjak drastis. Hal ini dapat memicu kerumunan massa. Terutama di destinasi wisata ataupun ruang publik. Maka dari itu, hal ini diwaspadai jauh hari. Agar ledakan pengunjung tak timbulkan klaster baru covid-19.
Apalagi Kota Batu saat ini berstatus zona merah. Untungnya, penyebab zona merah itu, bukan dari klaster wisata. Namun dari klaster keluarga.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan: Pihaknya menyiapkan penguraian massa saat libur panjang akhir tahun nanti. Dirinya berinovasi melakukan perluasan area pasar malam. Semula hanya berpusat di sekitar Alun-alun Kota Batu. Nantinya akan diperluas. Hingga sepanjang jalan menuju Balai Kota Among Tani Kota Batu.
“Hal ini kami lakukan untuk memecah gelombang kerumunan. Agar tak menimbulkan potensi penularan covid-19 dari kegiatan wisata,” ujarnya.
Bahkan, kata Dewanti, areal Alun-alun akan dipecah. Sepanjang jalan mulai Alun-alun Kota Batu hingga Balai Kota Among Tani Batu dijadikan pasar malam. Agar wisatawan tak terpusat di Alun-alun saja.
Tingginya angka kunjungan wisatawan di masa libur akhir tahun nanti. Sudah pasti berdampak pada okupansi penginapan maupun hotel di Kota Batu.
“Pastinya untuk akhir tahun tak bisa memungkiri banyak pengunjung ke Kota Batu. Maka dari itu, kami izinkan hotel-hotel menggelar acara asal terkontrol. Jumlah peserta dan waktu pelaksanaannya,” katanya.
Event pertunjukan yang digelar manajemen hotel, akan turut membantu Pemkot Batu memecah kepadatan dalam satu area. Contohnya, di Alun-alun Kota Batu. Selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Diizinkannya hotel-hotel menggelar acara di akhir tahun. Serta adanya pasar malam di sepanjang Jl Panglima Sudirman. Merupakan salah satu upaya Pemkot mengurangi keramaian di suatu titik. Sehingga tak terjadi crowded,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi mengungkapkan: Jika pihaknya akan benar-benar ketat menerapkan protokol kesehatan. Terutama ketika nanti hotel-hotel menggelar pertunjukkan di masa libur panjang akhir tahun.
Senada dengan Dewanti. Diperbolehkannya hotel menyajikan event-event pertunjukan, membuat wisatawan terpecah. Tidak terkumpul di satu tempat saja.
Menurut Sujud, tingkat okupansi akan menurun dari tahun sebelumnya. Namun tidak sampai 50 persen.
“Mungkin tak seperti tahun sebelumnya. Selain itu masyarakat juga menghindari hari-hari yang menumpuk. Maka dari itu, mereka akan berfikir dua kali untuk berlibur di akhir tahun. Ini karena daya beli masih menurun selain itu pandemi Covid-19 masih merebak,” tutupnya. (ant/jan)