Malang – Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan, pertambahan yang cukup signifikan kasus Covid-19, yang terjadi beberapa hari terakhir, tak bisa ditolerir. Satgas menemukan, tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, juga semakin menurun.
‘’Kita bisa melihat dalam beberapa hari terakhir, mencatatkan rekor-rekor baru. Sebelumnya kita belum pernah mencapai di atas 5 ribu. Sayangnya kasus positif semakin meningkat. Bahkan per hari ini (kemarin, Red.) menembus lebih dari 8 ribu kasus. Tepatnya 8.369 kasus. Ini angka yang sangat besar dan tidak bisa ditolerir,’’ kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, saat memberi keterangan pers, perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/12).
Wiku menegaskan, peningkatan ini menjadi bukti bahwa laju penularan masih terus meningkat. Masyarakat sendiri, semakin hari mengabaikan protokol kesehatan. Seharusnya masyarakat sadar, kelalaian bisa berdampak fatal.
Penambahan tertinggi harian dari provinsi Papua, sebanyak 1.755 kasus. Menambahkan jumlah kumulatifnya menjadi 11.879 kasus. Serta Jawa Barat yang menambahkan 1.648 kasus dan kumulatifnya menjadi 55.807 kasus.
Terkait tingginya penambahan kasus pada dua provinsi tersebut, Prof Wiku menerangkan, hal tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah, meningkatkan interoperabilitas data Covid-19. Sistem yang selama ini digunakan untuk data Covid-19 di Kementerian Kesehatan, tengah dioptimalisasi untuk mensinkronkan data pusat-daerah.
‘’Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada hari ini terdapat penambahan kasus yang sangat signifikan. Yaitu sebesar 8.369 kasus. Angka yang sangat tinggi ini, salah satunya disebabkan karena sistem yang belum optimal,’’ ujar Prof Wiku.
Sebagai contoh, perbedaan data terdapat di beberapa provinsi. Seperti di Papua. Kemarin dilaporkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.755 kasus. Jumlah itu merupakan akumulasi penambahan kasus positif, sejak tanggal 19 November hingga 3 Desember 2020.
‘’Kepada Pemerintah daerah, yang masih memiliki perbedaan data, kami imbau untuk melakukan konsolidasi data secara langsung. Dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesegera mungkin,’’ imbuh Wiku.
Disamping itu, Wiku juga menyampaikan perkembangan data perkembangan penanganan Covid-19 secara nasional per 3 Desember. Jumlah kasus aktif berada di angka 77.696 kasus atau 13,9 persen. Angka ini masih lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,36 persen.
Sedangkan penambahan kasus positif sebanyak 8.369 kasus. Jumlah kasus sembuh sebanyak 462.553 atau 82,9 persen dibandingkan rata-rata dunia 69,32 persen. Untuk jumlah pasien meninggal 17.355 kasus atau 3,11 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,31 persen. (* rdt)