Malang – Pertimbangan kepentingan keluarga mendesak, akhirnya memaksa playmaker Arema FC, Bruno Smith Nogueira Camargo, harus pulang kampung ke Franca, Sao Paulo, Brasil, Senin (01/12) lalu, dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Meninggalkan Malang tanggal 30 November lalu, Bruno Smith juga membantah sekaligus menganulir pemberitaan beberapa media, yang menyatakan dirinya meninggalkan tim Singo Edan. Dan tak kembali lagi karena mendapat tawaran dari klub lain.
‘’Ya saya ada baca di beberapa media online. Ada bilang saya tinggalkan Arema FC selamanya dan tidak kembali lagi. Itu salah besar. Saya masih ada kontrak lama dengan Arema dan belum selesai,’’ katanya.
‘’Saya pulang ke Sao Paulo Brasil, untuk melihat keluargaku dan ada keperluan urgent yang membuat saya harus ada di sana. Sebetulnya saya menikmati libur panjang Liga 1 2020 di Malang dan Bali. Tapi ada urusan keluraga dan saya harus pulang ke Brasil,’’ tegas Bruno Smith, kepada DI’s Way Malang Post.
Mantan playmaker klub Sociedade Imperatriz de Desportos pada kompetisi Serie C, Brasil itu, sebelummya resmi diikat kontrak semusim oleh manajmen tim Singo Edan, per tanggal 18 Oktober 2020 lalu. Digadang-gadang akan memulai debut di Indonesia bersama Arema pada lanjutan Liga 1, pada bulan November 2020, namun urung. Lantaran PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), tak mendapat izin keramaian dari pihak kepolisian (Polri) yang disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Prabowo Argo Yuwono . Ditambah keputusan PT LIB, menunda pelaksanaan Liga 1 2020 dan akan melanjutkan kembali pada Februari 2021 dengan titel Liga 1 2020/2021.
‘’Satu bulan terakhir, saya merelakan liburan saya tak pulang ke Brasil, bersama teman saya Caio Ruan dan coach Carlos de Oliveira. Tapi ada urusan keluarga dan saya harus menyelesaikan beberapa situasi sulit, sehingga harus pulang,’’ bebernya.
‘’Saya tahu Liga 1 belum ada kepastian kapan digelar. Tapi Januari 2021 saya kembali ke Malang dan latihan lagi bersama Arema. Aremania dan publik Malang, percayalah saya akan kembali berlatih bersama klub besar Arema segera,’’ tegas pemain kelahiran 13 Juli 1992 yang pernah terpapar Covid-19 pada tanggal 7 Oktober lalu itu. (act/rdt)