Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab meminta maaf atas terjadinya kerumunan dalam sejumlah kegiatan yang dihadirinya. Mulai dari penyambutan massa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Petamburan, Tebet, hingga Megamendung Bogor.
Hal tersebut disampaikan Habib Rizieq dalam pidato pembuka pada dialog virtual dalam rangka reuni 212.
“Kita meminta maaf kepada semua masyarakat kalau dalam kerumunan di bandara, Petamburan, Tebet, Megamendung, terjadi penumpukkan di luar kendali karena antusias (yang tinggi),” ujar Habib Rizieq seperti yang disiarkan di kanal YouTube FrontTV, Rabu (2/12).
Habib Rizieq juga meminta jemaahnya agar tak lagi membuat kerumunan. Bahkan jadwal acara dan kujungan ke luar daerah juga akan dihentikan hingga pandemi berakhir.
” Saya dengan DPP FPI, kita stop tidak ada kerumunan lagi bahkan jadwal ke daerah kita stop sampai pandemi berakhir” jelasnya.
Habib Rizieq juga meminta jemaah untuk patuh protokol kesehatan, sebagai bagian dari akhlak.
“Ayo kita jaga protokol kesehatan, sering-sering cuci tangan, dan saya ajak semua, dengan semua revolusi akhlak kita pandang pandemi agar bisa wabah ini diangkat oleh Allah, dan juga banyak istighfar, kita tingkatkan ketakwaan,” katanya.
Sementara terkai kondisi kesehatannya, Habib Rizieq saat ini tengah dalam observasi.
“Saya masih dalam observasi untuk menjaga kesehatan saya dan keluarga. Menurut tim medis, di Bandara, di Tebet di Megamendung, saya berkali-kali sampaikan jaga protokol kesehatan sampai ribuan laskar tidak bisa mencegah, akhirnya tim medis menyarankan baik COVID atau tidak COVID dalam situasi crowded ya seharusnya mengkarantina diri,” pungkasnya.
Dijelaskan pula, setiap tamu yang datang kerumah HRS akan menjalani rapid test, swab antigen, untuk memastikan kondisi kesehatan secara akurat. (kpr/anw)