Malang – Tim Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, tengah berkoordinasi menyiapkan kembali rumah sakit darurat lapangan. Setelah ruangan isolasi dan perawatan di hampir semua rumah sakit rujukan di Kota Malang, kian menipis.
Ketua Tim Rumpun Tracking Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr. Kohar Hari Santoso mengatakan, bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tengah berkoordinasi menyiapkan pembukaan rumah sakit darurat lapangan.
‘’Tadi malam (Minggu malam, Red.) dipanggil Bu Gubernur, untuk membuka rumah sakit lapangan. Tapi itu memerlukan persiapan,’’ ujar dr Kohar, saat talk show di Radio City Guide 911 FM, Senin (30/11).
Rumah sakit darurat lapangan Covid-19 itu sendiri, lanjut Kohar, sejak jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Lokasinya di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma), di Jalan Besar Ijen Kota Malang. Nantinya bila rumah sakit darurat lapangan untuk pasien Covid-19 dibuka, bisa menampung sampai 300 pasien.
‘’Lokasinya di Polkesma. Nanti kalau sudah siap, kapasitasnya bisa sampai 300 pasien. Namun untuk awal akan bertahap. Mungkin 100 dulu,’’ tuturnya.
Hanya saja kapan rumah sakit darurat lapangan itu dibuka, dr Kohar mengaku masih harus menyiapkan terlebih dahulu. Termasuk berkoordinasi dengan unsur terkait. Namun diprediksi, dalam kurun waktu seminggu ini, akan siap dan bisa dipakai.
‘’Karena dulu sudah sempat akan disiapkan. Bahkan tinggal dioperasikan saja. Tapi tertunda karena kondisinya dinilai masih belum benar-benar dibutuhkan,’’ katanya.
Namun dia mengingatkan masyarakat, agar tidak lengah menerapkan protokol kesehatan. Termasuk ketika nantinya rumah sakit darurat lapangan untuk Covid-19, benar-benar resmi dioperasionalkan.
‘’Karena yang utama itu bukan menyiapkan fasilitas kesehatan. Tapi mencegah supaya tidak sakit. Jangan kemudian ada rumah sakit lapangan silakan sakit, bukan begitu. Penerapan protokol kesehatan 3M, pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta cuci tangan dengan air sabun di air mengalir, harus dilakukan. Protokol kesehatan di tempat publik, harus dilakukan. Jadi upaya mencegah, harus dilakukan supaya jangan sampai jatuh sakit karena nanti full rumah sakit,’’ tutur Direktur RSUD Saiful Anwar ini.
Sementara itu Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widianto mengakui telah menerima rencana pembukaan rumah sakit darurat lapangan Covid-19 di Kota Malang. Apalagi hampir semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang yang penuh. Namun pihak Pemkot Malang masih menunggu instruksi dari Gubernur Jawa Timur.
‘’Kami masih menunggu instruksi (pembukaan rumah sakit darurat lapangan) dari Provinsi. Tapi sesegera mungkin dari Gugus Tugas Kota Malang, memberikan laporan (kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 yang penuh) ke ibu Gubernur dan gugus tugas Pemprov Jawa Timur,’’ tandasnya.
Sebelumnya rumah sakit darurat lapangan Covid-19 di Kota Malang memang tengah disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun akibat pasien menurun beberapa waktu lalu membuat rumah sakit darurat lapangan tidak jadi dioperasikan.
Dalam perkembangannya saat ini, justru pasien Covid-19 terus naik. Bahkan ada lonjakan dalam seminggu terakhir, yang menyebabkan hampir seluruh rumah sakit rujukan di Kota Malang, ruang perawatan dan isolasi untuk pasien Covid-19 penuh. (jof/rdt)