Tahun 2021 tinggal sebulan lagi. Mega proyek di Kota Wisata Batu (KWB) pun menanti. Yaitu, pembangunan Pasar Besar. Kalau tepat waktu, tentu ada realisasi pembangunan.
Acuannya sama dengan proyek kereta gantung. Yaitu, Perpres No 80 tahun 2019 Tentang Percepatan Pemulihan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo, Tengger, Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Anggaran proyek pasar ini dari APBN Rp 200 M.
Persiapan sudah dilakukan pemkot. Sosialisasi ke pedagang. Detail Engineering Design (DED) telah dipaparkan PT Saranabudi Prakarsaripta, 14 September 2020. Di hadapan Walikota Dewanti Rumpoko, Forkopimda, dan Himpunan Pedagang Pasar.
Konsepnya pasar tiga lantai. Smart market. Ramah lingkungan. Berarsitektur hijau (green building). Area parkir di lantai paling atas. Lantai 1 seluas 1,4 Ha untuk lapak daging, kelapa, buah, sayur, bunga, dan kelontong. Lantai 2 teridiri kios emas, pakaian, bank, KUD, pracangan, dan kios palen. Lantai 3 untuk kafe, PKL dan co-working space. Total lahan pasar 43.497 meter persegi. Energi listriknya 60 persen PLN dan 40 persen energi terbarukan.
Selasa (24/11), tindak lanjut pembangunan pasar mulai ada titik terang. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan dan Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR berkunjung ke pemkot. Ditemui langsung Walikota Dewanti di ruang Rapat Utama Balai Kota Among Tani. “Mereka meninjau kesiapan Kota Batu dalam membangun Pasar Besar,” kata Dewanti.
Ada beberapa teknis yang masih harus diperhatikan. Yaitu, penataan bangunan hijau, ramah gender, dan ramah disabilitas.(ant/ekn)
>>>>>>Selengkapanya Di Harian DIs Way Malang Post Edisi Rabu (25/11)