Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) bersama Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) mendukung Himpunan Pengembang Nusantara (HIPNU) mempercepat pencapaian target program sejuta rumah pemerintah. Khususnya dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan berbasis komunitas.
Direktur Utama (Dirut) Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan Seminar dan Sarasehan Nasional HIPNU 2020 diselenggarakan sebagai community response dan tanggung jawab sosial atas permasalahan yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat.
“HIPNU diharapkan menjadi wadah berkumpulnya para pengembang perumahan nahdliyin untuk membangun kerja sama, transfer knowledge, dan sharing session seputar industri properti nasional,” katanya dalam siaran pers BTN, Selasa (24/11).
Menurut Pahala, ada sejumlah masalah di industri properti yang membutuhkan dukungan seluruh stakeholder, di antaranya keterjangkauan. Misal, keterbatasan daya beli, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), masih kurangnya pemenuhan terhadap standar keandalan bangunan dan keserasian dengan lingkungan. Perumahan dan permukiman semakin jauh dari pusat kota tanpa dukungan jaringan infrastruktur. Tidak sesuai dengan rencana tata ruang (urban sprawl), dan banyak hunian yang kurang layak.
Bank BTN dalam program ‘Sejuta Rumah untuk Rakyat’ sampai dengan 31 Oktober 2020 berkontribusi dalam merealisasi KPR untuk 107.762 unit dan memberikan dukungan kredit konstruksi terhadap 311.138 unit rumah.
Bank BTN, lanjut Pahala, juga turut ambil bagian dalam mendukung pertumbuhan sektor properti, baik dari sisi supply and demand melalui produk dan jasa layanan perbankan Bank BTN. Dari sisi supply, BTN membuka Housing Finance Center (HFC) untuk merintis para kontraktor yang siap terjun di dunia properti. Termasuk dengan menggelar Santri Developer dengan NU Circle dan IAEI.
“Kami berencana mengembangkan kembali program Santri Developer pada tahun 2021 dengan menyelenggarakan di pesantren-pesantren binaan NU, guna memberi pembekalan kepada kalangan santri dan alumni pesantren mengenai dunia pengembang perumahan di Indonesia,” ujar Pahala.
Sebagai informasi, program BTN Santri Developer telah sukses dilaksanakan secara online pada tanggal 11-16 Mei 2020. Telah menjaring peserta eligible sebanyak 1.161 peserta. Output yang dihasilkan skill dasar ilmu menjadi developer properti pemula.Materinya, seperti Kebijakan Perumahan di Indonesia, Kewirausahaan dalam Perspektif Teologi Islam, Aspek Ekonomi dan Kebijakan di Sektor Properti. Juga, Pengantar Menjadi Developer, serta Manajemen Proyek Perumahan.
Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin, menyampaikan pembangunan perumahan tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga kualitas hidup masyakarat karena merupakan satu kluster yang melibatkan 150 jenis usaha dan industri, serta menyerap tenaga kerja yang besar. Karena itu, pembangunan perumahan harus didukung, sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Diperlukan daya upaya percepatan dalam mewujudkan perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Saat ini pemerintah mengkaji lebih lanjut skema susbidi dan intervensi sisa anggaran Subisidi Selisih Bunga dan Subsidi Bantuan Uang Muka, penggunaan tanah negara untuk perumahan rakyat, pemanfaatan Tapera, serta reformasi perumnas,” kata Wapres Ma’ruf Amin.(IDP/ekn)