
CEGAH COVID: Pelaksanaan tes untuk warga Tlekung, setelah beberapa orang meninggal dengan indikasi terserang virus corona. (Ananto Wibowo/DI’s Way Malang Post)
Batu – Lebih dari selusin warga Desa Tlekung, Junrejo, Kota Batu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Tepatnya 16 warga. Setelah mereka menghadiri prosesi pemakaman salah satu warga, yang terindikasi positif Covid-19.
Karena ketidaktahuan warga, jika orang yang meninggal tersebut, terindikasi Covid-19. Pemakaman pun dilaksanakan secara normal, serta dihadiri oleh kerabatnya. Bukan dengan standart protokol Covid-19.
Kepala Desa Telekung, Mardi membenarkan, jika warganya yang meninggal itu, sempat mengalami sesak nafas. Kondisi kesehatannya pun diperiksa ke rumah sakit. Sayangnya yang bersangkutan tak mau dirawat inap dan memilih pulang.
‘’Namun beberapa hari berselang, warga yang berusia 70 tahun itu meninggal. Serta hasil tes Covid-19 baru keluar setelah pemakaman. Hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19,’’ urai Mardi.
Setelah itu, rantai kematian terus berlanjut. Menimpa satu persatu orang yang berinteraksi langsung dengan korban. Puncaknya terjadi pada Kamis (19/11) lalu. Dalam waktu sehari, terdapat tiga warganya yang meninggal.
‘’Terdapat sekitar 13 orang yang meninggal dalam kurun waktu sekitar 40 hari. Itu terdiri dari saudara dan tetangganya,’’ ungkap Mardi.
Dengan kejadian tersebut, muncul kecurigaan dari warga setempat. Jika penyebab kematian dikarenakan Covid-19. Pada pemakaman 19 November lalu. Akhirnya dilakukan pemakaman sesuai SOP pemulasaran jenazah penyakit menular.
‘’Pemakaman (di TPU Tlekung) lalu, petugasnya sudah menggunakan APD dan sudah dilakukan pemulasaran. Namun kerabat dan tetangganya, ada yang hadir dan keterangan dari petugas kesehatan seperti itu (positif Covid-19),’’ jelasnya.
Untuk meredam kecemasan warga Tlekung, Mardi melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Junrejo. Dilanjutkan upaya tracking dari Dinas Kesehatan Kota Batu dan dilakukan tes swab dua kali pada tanggal 20 dan 21 November lalu.
Mereka yang menjalani swab test, merupakan warga yang memiliki interaksi tinggi dengan orang yang diindikasi terjangkit Covid-19 semasa hidupnya. Mayoritas berasal dari Dusun Gangsiran Ledhok dan lainnya dari Dusun Krajan Lor dan Dusun Krajan Kidul.
Berdasarkan hasil swab test itu, 16 warga dinyatakan positif Covid-19. Swab test pertama pada 20 November, diikuti 78 orang dan hasilnya 14 orang dinyatakan positif. Berikutnya swab test kedua pada 21 November, diikuti 16 orang dan mendeteksi dua orang dinyatakan positif Covid-19.
Sebanyak 14 warga yang dinyatakan positif Covid-19, diisolasi di shelter Hotel Mutiara Baru dan dua orang menjalani perawatan di RS Baptis. Seluruhnya yang dinyatakan positif Covid-19, dibawa oleh tim nakes ke shelter isolasi dan RS Baptis pada hari Minggu (20/11).
Mardi mengatakan, semula target yang diwajibkan untuk mengikuti swab test massal sebanyak 116 orang. Namun beberapa di antaranya menolak dilakukan swab test.
‘’Mereka ada yang tidak mau karena merasa sehat. Ada yang menghindar sampai mengungsi ke rumah kerabatnya yang berada di luar wilayah Tlekung,’’ terangnya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori tak bisa memberikan penjelasan secara terperinci. Itu karena pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara detail, penyebab meninggalnya 13 orang tersebut karena Covid-19.
‘’Pastinya pihak kami akan berkoordinasi lebih lanjut. Untuk membahas upaya-upaya preventif apa saja yang terbaik. Yang bisa dilakukan di wilayah itu,’’ tandasnya. (ant/rdt)