Baru dilantik, Pengurus Kota IPSI Malang, sudah diberi target oleh KONI Kota Malang. Ini disampaikan oleh Waketum As’ad Munawir. Dihadapan pengurus periode 2020-2024.
Meski masih pandemi covid-19, As’ad Munawir mendorong cabor (cabang olahraga) pencak silat mendulang prestasi. Tak tanggung-tanggung, pihaknya pasang target di Porprov 2022, berada di posisi dua besar. Atau runner up.
“Kita tidak muluk. Tak ingin mengalahkan Surabaya. Hanya ingin kembali di bawah Surabaya. Di posisi juara umum kedua,” paparnya penuh harap.
Salah satu harapannya adalah di cabor pencak silat. Target ini tidak bisa diraih, jika cabor silat tidak menyumbangkan medali emas.
Jer basuki Jer basuki mawa beya, setiap keberhasilan memerlukan pengorbanan. Maka pihaknya menandaskan, bahwa pengurus IPSI harus bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran. Untuk meraih prestasi.
“Kita gagas puslatcab terpadu. Ini hasil kajian kami bersama akademisi UM. KONI Kota Malang MoU dengan Laboratorium Olahraga UM. Setelah setiap cabor melakukan seleksi internal, atletnya akan kita lakukan tes. Berdasarkan sport science. Tim UM yang akan melakukan tes dan pengukuran. Dari hasil tes, akan keluar rekomendasi. Langkah selanjutnya berdasarkan rekomendasi itu,” jelas Munawir.
Ketua Harian Pengurus Provinsi IPSI Jatim, Hoslih Abdullah dan Wasekum III Nuryudha Bijak, hadir melakukan pelantikan, Jumat (13/11) malam. Saat memberikan sambutan, Hoslih menyampaikan jika kondisi pencak silat di Kota Malang, persaudaraan antar perguruannya sangat kondusif.
“Kami tidak pernah dapat laporan ada konflik. Adem ayem. Maka saya harap, kondisi yang sedemikian ini, bisa mendukung pencapaian prestasi. Kami juga sudah membenahi organisasi. Terutama kejuaraan yang digelar oleh pihak-pihak yang sekedar mencari keuntungan. Bayarnya mahal. Tapi sistem pertandingannya tidak sesuai aturan IPSI. Agar kedepannya, kejuaraan bisa membibit atlet berprestasi,” paparnya.
Ketua Pengurus Kota IPSI Malang, H Parso menyatakan jika pihaknya siap mengemban amanah. Meski berat, karena masih pandemi, ia bertekad memberikan yang terbaik.
“Kita bisa berprestasi jika mengamalkan filosofi pencak silat. Empat hal. Selain sport atau olahraga. Adalah Seni tradisi, kesehatan dan mental spiritual. Itu empat aspek yang harus dipegang setiap pesilat. Terutama mental spiritual,” ujar pemegang sertifikat wasit juri internasional ini.
Pelantikan di Gedung Disporapar Kota Malang ini, juga dihadiri undangan dari 12 perguruan pencak silat. Stakeholder IPSI, yaitu Kodim 0833, Polresta Malang Kota dan Disporapar Kota Malang. Prosesi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer dan Menjaga jarak). (Januar Triwahyudi)