Malang – Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang mulai menunjukkan iklim positif menjelang akhir tahun. Pasalnya, sebagian mahasiswa sudah mulai berdatangan. Ini menandakan potensi perputaran ekonomi bisa kembali bergulir.
“Mahasiswa sudah mulai berdatangan. Mereka sebagian memanfaatkan kafe sebagai tempat kuliah daring atau mengerjakan tugas. Dengan demikian, terjadi transaksi jual beli di kafe tersebut. Perputaran ekonomi sudah mulai jalan,” terang Walikota Malang Sutiaji.
Diprediksi, perekonomian akan terus tumbuh. Apalagi, jika kegiatan belajar mengajar secara luring di tingkat perguruan tinggi sudah mulai aktif. “Kami optimis pertumbuhannya bisa di angka empat persen di akhir tahun. Apalagi, jika mahasiswa sudah mulai masuk,” katanya.
Ini seiring dengan survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, bulan Oktober 2020. Tercatat beberapa indikasi terdapat perbaikan keyakinan konsumen.
Berdasarkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2020, tercatat 88.83. Meningkat 6.91 dari bulan sebelumnya 81.92.
“Membaiknya keyakinan konsumen, berasal dari persepsi membaiknya kondisi ekonomi saat ini dan ke depan. Tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing meningkat sebesar 55.33 dan 122.33,” Kepala KPwBI Malang, Azka Subhan.
IKE dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya, penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja dan pembelian durable goods.Peningkatan itu pada ketersediaan lapangan kerja saat ini. Enam bulan lalu 31.00. Menjadi 46.00. “Serta peningkatan indeks pembelian durable goods yang tercatat dari sebesar 65.00 menjadi sebesar 72.00,” kata dia.
Peningkatan indeks durable goods juga sejalan Survei Penjualan Eceran. BI Malang mencatat: Terdapat peningkatan omset penjualan pada barang elektronik dan kendaraan bermotor. “Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan cukup kuat. Didukung ekspektasi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja ke depan dan ekspektasi kegiatan usaha,” imbuhnya.
Ekspektasi penghasilan juga mengalami peningkatan dari 123,50 pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 132,50. “Seiring dengan adaptasi terhadap kondisi new normal. Kegiatan dunia usaha mulai mengalami perbaikan. Sehingga responden berkeyakinan bahwa tingkat penghasilan mulai mengalami peningkatan,” pungkas dia. (jof/jan)