Surabaya – Persebaya Surabaya, menjadi klub yang transparan terkait kasus Covid-19, yang terjadi di dalam tim mereka. Beberapa waktu lalu, pihak klub mengumumkan enam anggota tim mereka, terkonfirmasi positif Covid-19.
Enam anggota tersebut, terdiri dari empat pemain dan dua ofisial. Namun demikian, sebelumnya Persebaya juga sudah memiliki kasus, yang terjadi pada penjaga gawang muda mereka, Andhika Ramadhani.
Kiper jebolan tim muda Persebaya ini, sudah menderita Covid-19 sebelum mendapat kesempatan untuk membela tim utama. Atau bergabung latihan dengan tim senior pekan lalu. Ia bercerita, bagaimana pengalamannya dengan corona.
‘’Sebelum saya bergabung dengan tim, saya pernah positif (Covid-19). Saat itu pastinya down. Bukan saya saja, orang tua juga,’’ ungkap Dhika, sapaan karib Andhika, seperti dikutib laman resmi Persebaya.
‘’Padahal kondisi saya baik-baik saja. Bugar dan tidak ada gejala. Sampai dokternya heran, kenapa saya bisa sampai tertular. Padahal secara kondisi tidak ada masalah,’’ imbuhnya.
Dhika merasa terhantam, ketika mengetahui dirinya positif virus corona. Dirinya lantas menjalani konsultansi dan karantina di Rumah Sakit Lapangan. Ada beberapa sebab Dhika mampu bangkit untuk tetap semangat.
Keinginan kuat supaya bisa memperkuat tim utama Persebaya, membuat pemain yang pernah membela Persebaya U-20 ini terlecut. Dukungan kerabat dan keluarga, juga pasti tidak kalah penting dalam masa penyembuhan.
‘’Waktu saya karantina, saya mikir tidak bisa lama-lama di sini (Rumah Sakit). Saya ingin segera bergabung dengan tim. Saya ingin segera dikontrak Persebaya,’’ papar Dhika.
‘’Kalau kata dokter, semangat itu bisa bikin badan produksi imun lebih banyak dan bisa cepet sembuh. Tentu dibarengi makan makanan bergizi dan jaga kebersihan diri,’’ kata Dhika menambahkan.
Hasilnya, Dhika hanya dikarantina selama lima hari di RS Lapangan. Setelah itu, tes swab-nya menunjukkan hasil negatif dan akhirnya diperbolehkan pulang. Dhika belajar banyak dari pengalamannya terinfeksi virus corona.
Menurutnya, Covid-19 bukan aib dan semua harus saling mendukung, untuk bisa bangkit jika ada yang terinfeksi. Dhika berharap rekan-rekan yang terkena penyakit ini untuk bisa segera pulih dan tetap semangat.
‘’Saya berdoa dan bagi pengalaman ke teman-teman, biar mereka cepat sembuh. Saya tekankan ini penyakit yang bisa dilawan dan bisa sembuh.’’
‘’Untuk masyarakat juga, saya minta memberi dukungan. Jangan malah berpikir negatif ke pasien. Karena dukungan orang terdekat itu penting. Selain itu paling penting lagi adalah selalu menjaga protokol kesehatan,’’ katanya sembari menyebut selalu ingat 3M. Memakai masker, Menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta Mencuci tangan dengan sabun. (psb/rdt)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun