Malang – Pemerintah Arab Saudi secara resmi melarang produk Turki, setelah tekanan yang dilakukan selama berbulan-bulan terhadap bisnis lokal, untuk tidak berdagang dengan Ankara sebagai bagian dari embargo ‘rahasia’. Larangan yang mulai berlaku pekan ini bertujuan untuk memberikan pukulan pada ekonomi Turki.
Pejabat negeri Raja Salman itu menyerukan boikot terhadap semua produk Turki, mulai dari impor, investasi hingga pariwisata.
“Boikot semua dari Turki, baik dari level impor, investasi dan pariwisata,” Kepala Kamar Dagang Arab Saudi Al Ajan dikutip dari Gulf News, Senin (5/10).
“Ini adalah tanggung jawab semua orang Saudi (untuk memboikot).”
Hal ini merupakan buntut pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyebut beberapa negara Teluk menargetkan Turki dan menerapkan kebijakan yang membuat kawasan tidak stabil.
“Namun, kita akan terus mengibarkan bendera kami di wilayah ini selamanya, dengan izin Allah,” kata Erdogan kepada Majelis Umum Turki pekan lalu.
Arab Saudi adalah pasar ekspor ke-15 Turki dan juga titik transit untuk barang-barang Turki. Bahkan kabarnya kargo transit melalui darat telah di blokir. Hal ini tentunya akan memberikan dampak bagi para eksportir Turki.
Sementara itu, ditulis Bloomberg, Turki tak akan diam bila langkah itu diambil Saudi. Turki akan menyeret masalah tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Sebagai Informasi, hubungan kedua negara memburuk setelah negara itu bersama Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Konflik juga meruncing setelah pembunuhan atas jurnalis Jamal Khasoggi di Istanbul pada Oktober 2018. (cnb/anw)