Batu – Wisata sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Refreshing sepertinya sudah tuntutan. Sebagai cara melepas kejenuhan akibat rutinitas kerja. Itu sebabnya Kota Batu jadi destinasi. Karena banyak jujugan wisata.
Meski demikian, tak mempengaruhi minat warga berkunjung ke taman kota. Salah satu sebabnya, tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Untuk bermain atau bersantai di taman kota.
Kota Batu memiliki puluhan taman kota dalam pemeliharaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pada musim kemarau seperti saat ini, perawatan makin intens dilakukan. Kepala Seksi (Kasi) Pertamanan DLH Kota Batu, Yunita Nurmayanti membenarkan. Pihaknya memaksimalkan pemeliharaan. Agar taman tetap indah, rapi dan asri.
“Berdasarkan catatan kami, ada 54 taman. Tersebar di tiga kecamatan. Sebenarnya ada 55 taman. Tapi yang satu taman itu, pengelolaannya bukan ranahnya Pemkot Batu,” paparnya.
Puluhan taman kota ini, memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi masyarakat. Bersifat rekreatif, edukasi dan ekologis.
“Untuk yang rekreatif dan edukatif, biasanya digunakan untuk tempat bersantai. Atau quality time bersama dengan keluarga. Contohnya yang paling nampak, seperti di Alun-alun Kota Batu dan taman hutan kota,” terang Yunita.
Sedangkan fungsi ekologis taman kota, diantaranya sebagai penjaga kualitas lingkungan. Dalam hal ini, berfungsi sebagai paru-paru kota. Menghasilkan banyak O2, filter debu dan asap kendaraan bermotor. Sehingga meminimalisir polusi udara.
Fungsi ekologis, juga tidak meninggalkan estetika.Sehingga menarik dijadikan spot selfie ataupun obyek foto. Salah satu contoh, taman vertical garden. Fungsi ekologisnya untuk menghalangi orang buang sampah ke sungai.
“Dari 55 jumlah taman yang ada di Kota Batu. Sebanyak 21 diantaranya adalah taman vertical garden,” ujarnya.
Dalam masa pandemi ini, DLH tetap menjalankan program menambah luasan ruang terbuka hijau (RTH).
“Saat ini sudah ada beberapa pemerintah desa yang telah mengajukan perijinan pembangunan taman. Seperti Desa Sumber Brantas dan Dadaprejo,” terangnya.
Seorang warga sekitar Alun-alun Kota Batu, menyatakan jika dia dan komunitasnya menikmati keberadaan taman kota. Ia mendukung Pemkot Batu, yang akan memperbanyak taman. “Saya lihat di televisi atau medsos, di negara maju sekelas Eropa dan Amerika, sangat memperhatikan keberadaan taman kota. Sudah waktunya taman Kota Batu menuju kelas dunia,” ujar Rahman. (ant/jan)