Malang – Mendekati kick off Liga 1 2020, pelatih Arema FC, Carlos Oliveira mulai memperketat aturan. Terutama menyangkut media sosial. Termasuk diantaranya beredarnya video latihan, yang bebas berkeliaran.
Bahkan pelatih asal Brasil ini begitu marah, saat tahu banyak beredar video latihan Arema. Padahal didalamnya juga terdapat taktik permainan, yang dipersiapkan untuk menghadapi lanjutan kompetisi.
Dia tidak mau, tim-tim calon lawannya mengetahui, bagaimana persiapan skuadnya. Termasuk mempelajari ‘senjata’ yang sedang disiapkannya. Faktor kejutan, akan menjadi alternatif untuk memenangkan pertandingan.
Carlos, tidak suka mem-publish yang sedang dipersiapkan untuk Arema. Sekali pun dia tidak alergi terhadap media sosial. Karena pelatih 59 tahun ini, juga aktif di Instagram.
Tak heran ketika ditanya wartawan, terkait materi taktik dan strategi, mantan pelatih Becamex Binh Duong ini memilih diam. Tak banyak memberikan komentar. Ada kekuatiran pihak lawan memanfaatkan informasi itu, untuk mencari kelemahan timnya.
‘’Yang jelas, kami berlatih untuk tidak lama-lama menguasai bol. Bergerak cepat, mengalirkan bola dan terus mempertahankannya. Sebisa mungkin membuat bola mengalir dari belakang ke depan. Secara umum itu yang kami lakukan dalam latihan taktik,’’ kata Carlos seperti dilansir wearemania.net
Saat ini, Carlos Oliveira sudah merencanakan taktik terampuh. Taktik itu terus diulang-ulang pada sesi latihan. Agar pemain lebih fasih memainkannya di Liga 1 2020 nanti.
Makanya, aturan ketat diberlakukannya, termasuk untuk media. Saat menjalani latihan taktik dan strategi, awak peliput tak diperkenankan merekamnya. Demi mengurangi potensi bocornya di media sosial, seperti yang sempat terjadi.
‘’Banyak orang ingin mencari tahu, bagaimana cara kami bermain. Tentu saya tidak gila dengan menunjukkan apa yang kami rencanakan. Ketika kompetisi dimulai kembali, saya ingin memberikan kejutan kepada mereka,’’ imbuhnya.
Pelatih yang baru seminggu menukangi Arema ini, berusaha tetap waspada. Menjaga rapat-rapat apa yang sedang direncanakannya. Ibaratnya, Carlos tak ingin terluka oleh senjata yang disiapkannya saat ini.
‘’Ibaratnya, saya sekarang ini sedang mengokang senjata. Siap membidik semua lawan. Tentu saya tidak ingin lawan melihat, seperti apa senjata saya bekerja. Saya tidak ingin lawan melukai dengan senjata saya sendiri,’’ tandasnya.
Hal itu sebenarnya pernah disampaikan, ketika dia baru diperkenalkan secara resmi, sebagai pelatih Arema. Pada Kamis (17/9) lalu di kandang singa. Carlos menyebut, salah satu triknya untuk mensiasati keterbatasan waktu persiapan, adalah dengan meminimalisir bocornya strategi latihan.
‘’Saya harus membatasi calon lawan tahu apa yang saya kerjakan. Termasuk bagaimana cara latihan yang kami siapkan, untuk menghadapi pertandingan. Semua harus terkontrol dan menjadi rahasia,’’ katanya waktu itu.
Sementara di laga perdana pasca Liga 1 2020 kembali dilanjutkan, Arema sudah ditunggu Bhayangkara FC. Meski belum pasti digelar dimana, namun waktunya sudah jelas. Jumat (2/10) mendatang. (rdt)