Surabaya – Musuh bebuyutan Arema FC, Persebaya Surabaya, hingga kini belum menentukan kandang, yang akan digunakan untuk mengarungi Liga 1 2020. Hal itu dikarenakan Persebaya harus menerima kenyataan pahit, terusir dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Padahal kompetisi tinggal menyisakan waktu seminggu lagi.
Pihak Persebaya masih bisa sedikit bernafas lega, karena pada laga perdana mereka, akan bertanding melawan PSS Sleman, di Stadion Maguwoharjo (01/10). Namun pada laga berikutnya, Persebaya akan mengahadapi Arema FC. Dalam laga itu Persebaya bersatus sebagai tuan rumah.
Menindaklanjuti apabila Persebaya belum mendapat kandang, ketika menjamu Arema FC, manajemen Bajul Ijo menyampaikan usul ke PT Liga Indonesia Baru (LIB), agar Arema FC menjadi tuan rumah terlebih dahulu.
Manager Persebaya, Candra Wahyudi menyampaikan hal itu, usai manager meeting di Bandung, Senin (21/9) lalu.
‘’Kompetisi ini akan dijalankan PT LIB. Jadi jika kami tetap belum mendapatkan stadion untuk home base Persebaya, tentu kami minta PT LIB membantu. Kami juga sempat memberi opsi, Arema dulu jadi tuan rumah. Mereka menggantikan posisi home Persebaya pada 9 Oktober nanti,’’ katanya.
Opsi itu diajukan Candra, karena mereka tidak mungkin mencari home base di Jawa Tengah, yang jadi pusat tim peserta Liga 1 dari luar Jawa.
Selain itu, home base di Jawa Tengah sudah cukup crowded. Maka itu, Persebaya tidak mau bergeser dari Jawa Timur.
‘’Kami ingin tetap berada dekat Surabaya. Pilihan itu lebih untuk mencegah pergerakan suporter kami,’’ ucap Candra.
Itulah sebabnya, dalam manager meeting tersebut, Candra berharap ada regulasi yang tegas pada klub, jika suporternya berulah.
Seperti suporter yang nekad datang ke stadion dan membentuk kerumunan. Padahal jelas-jelas status semua pertandingan Liga 1 2020, tertutup untuk suporter.
Arema FC sendiri melalui Media Officernya, Sudarmaji menyampaikan, pihaknya akan menerima apapun keputusannya nanti. Dengan tujuan, tetap terselenggaranya pertandingan. Namun, harus terlebih dahulu ada keputusan resmi dari PT LIB yang mengabulkan permintaan tim Bajul Ijo.
‘’Tim Arema FC memiliki prinsip menyelamatkan pertandingan dan kompetisi. Selama usulan tersebut mendapat atensi dari LIB dan semua pihak yang terlibat, kami tidak masalah,’’ papar pria asal Banyuwangi itu.
Menurut pernyataan Sudarmaji tersebut, dapat diartikan Arema FC menyatakan kesiapannya. Apabila harus bermain di kandang terlebih dahulu, ketika menjamu Bajul Ijo.
‘’Kami serahkan ke LIB saja, sebagai pihak penyelenggara. Arema akan selalu siap,’’ terangnya.
Dahulunya Persebaya telah memastikan akan bermarkas di stadio Gelora Delta Sidoarjo. Namun keinginan itu kandas, karena tak mendapatkan restu dari pihak keamanan setempat. Hal itu disebabkan akan adanya pemilihan kepala daerah di Sidoarjo.
Sementara kandang utama mereka di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), hingga kini belum bisa digunakan, karena dalam proses renovasi oleh Pemkot Surabaya, untuk persiapan Piala Dunia U-20 2021. (ant/rdt)