Malang – Tak pernah padam. Ya, semangat itu terus diusung Walikota Malang, Sutiaji, agar pertumbuhan ekonomi makin membaik. Di tengah pandemi Covid-19, Kota Malang masih keren. Plus 4 persen. Hanya terkonstraksi 1,2 persen. Padahal, rapor nasional minus 5,32 persen dan Jatim minus 5,45 Jatim. (DI’sway, 21 September 2020).
Penyumbang terbesarnya adalah geliat ekonomi keratif (ekraf) dan UMKM. Jumlah startup di Malang 151. Satu startup tim development-nya bisa 200 hingga 600 anak. Investornya pun ada dari Arab Saudi dan Inggris.
Inilah yang melatarbelakangi Sutiaji ngotot lagi membangun megaproyek Malang Creative Center (MCC). Tahun 2020, proyek ini menjadi polemik. Dewan minta anggaran turun dari Rp 185 M jadi Rp 125 M. Belum sempat dibangun, pandemi merebak.
Tuntutan dewan dan masyarakat untuk menundanya begitu kencang. Meminta agar anggaran digeser untuk penanganan Covid-19. Ternyata keinginan Sutiaji punya gedung MCC belum juga pudar. Tahun 2021 akan direalisasi dengan anggaran Rp 100 M. “Multiyears. Untuk memfasilitasi para pelaku industri kreatif,” ujar Sutiaji.
MCC dibangun di eks Kantor PDAM di Blimbing. Delapan lantai. Berisi fasilitas kebutuhan pelaku industri kreatif mulai dari rumah film, studio foto, aula pertunjukan, peralatan animasi, games, dan lainnya.(ekn)
>>>>> Ulasan lengkap soal MCC bisa dibaca di Harian DI’s Way Malang Post Edisi Rabu (12/9)