
DI LAPANGAN: Carlos Oliveira saat memberikan arahan kepada pemain Arema. (Foto: Arema Official)
Malang – Kedatangan Carlos Carvalho de Oliveira di kandang singa, langsung mengubah pola latihan. Yang awalnya hanya sehari sekali, saat ini menjadi dua kal sehari.
Seperti kemarin pagi. Skuad Singo Edan kembali digenjot fisik di pusat kebugaran Universitas Brawijaya, Kota Malang. Lalu sore harinya, mereka menjalani sesi latihan teknikal di lapangan futsal Araya.
Carlos mengaku, ini merupakan bagian dari program latihan yang dibuatnya sebagai pelatih. Latihan dua kali sehari ini, juga merupakan wujud dari upayanya untuk tidak main-main dalam melatih.
‘’Saya tidak mau main-main. Bersama saya pemain harus kerja keras. Khususnya ketika waktu kami tinggal sepuluh hari saja, untuk persiapan sebelum laga perdana. Perlu diketahui, ini adalah filosofi saya. Pemain harus lebih banyak berada di lapangan,’’ katanya seperti dilansir wearemania.net
Carlos Oliveira menyebut, program latihan Arema dua kali sehari, akan berlanjut hingga jelang laga pekan keempat Liga 1 2020, melawan Bhayangkara FC (2/10) nanti. Rencananya, dalam sepekan, skuad Singo Edan bisa belatih dengan skema yang sama sebanyak empat kali.
Menurutnya, menu latihan hari ini lebih cenderung pada fisik dan teknik. Materi ini akan berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kemudian recovery di hari ketiga dan berulang lagi dengan skema yang sama tetapi lebih ringan.
‘’Di akhir pekan, menu latihan kami harus lebih ringan. Saya harus melihat mereka berlatih. Saya akan amati dan mulai menyusun taktik dan menentukan starting line up untuk pertandingan nanti,’’ tandasnya.
Pelatih 59 tahun ini meyakini, pemain Arema bakal mau berlatih dua kali sehari. Sebab, menurutnya hal itu harus dilakukan demi kebaikan masing-masing pemain sendiri.
‘’Saya pikir, setiap materi latihan yang kami berikan, akan sangat berguna bagi pemain. Saya akan menguras tenaga mereka dengan latihan dua kali sehari. Rasanya mereka tak akan keberatan. Bisa dilihat sendiri, ini semua adalah yang mereka butuhkan,’’ tandasnya.
Dia sendiri sangat terbantu oleh para asistennya, yang ikut menyiapkan program latihan. Mereka memiliki peran penting bagi pelatih Brasil ini.
Saat ini, tugas Carlos dibantu oleh para asisten pelatih seperti Kuncoro, Charis Yulianto, dan Singgih Pitono. Sementara, di sektor pelatih kiper, Carlos mengandalkan kompatriotnya sesama dari Brasil, Felipe Americo.
Sebelum datang ke Malang, Carlos mengaku cuma mengenal Felipe saja. Komunikasi intens dengannya lewat telepon. Kini, tak ada alasan baginya untuk tak mengenal seluruh staf kepelatihan.
‘’Tentu saja saya butuh peran aktif para asisten pelatih. Dari mereka saya mengetahui informasi mengenai tim ini, karakter pemain, dan sebagainya. Pastinya, saya tidak akan mengubah komposisi asisten pelatih. Tak akan membuang salah seorang di antara mereka. Saya butuh mereka,’’ kata Carlos.
Carlos Oliveira menegaskan, para asisten pelatih pun harus sejalan dengan pelatih kepala. Pelatih berusia 59 tahun itu siap bahu-membahu, dalam membawa kesuksesan bagi Arema di Liga 1 2020.
Menurutnya, sebagai sebuah tim, staf kepelatihan Arema pun harus solid. Tak boleh berjalan sendiri-sendiri. Mereka harus menyamakan visi dan misi, demi satu tujuan meraih prestasi bersama-sama. Dengan dukungan dari manajemen dan juga suporter.
‘’Susah senang harus ditanggung bersama. Ketika tim kalah, kami merasakan sedihnya kekalahan. Kalau tim menang, kami juga akan merayakan kemenangan bersama,’’ tegasnya. (atw/rdt)